Halaman

Minggu, 29 April 2012


images11.jpg
7 Years Of Love
                                                By: Kyuhyun
Chilnyeoneul mannatjyo
Amudo uriga ireoke
Swipge ibyeolhal jureun mollatjyo
Geuraedo urineun heeojyeo beoryeotjyo
Gin sigan ssahawatdeon gieogeul namginchae

Urin eojjeom neomu eorinnaie
Seororeul manna gidaenneunji molla
Byeonhaeganeun uri moseupdeureul
Gamdanghagi eoryeowonneunjido

Ibyeolhamyeon apeudago hadeonde
Geureongeotdo neukkilsuga eobseotjyo
Geujeo geunyang geureongabwa hamyeo damdamhaenneunde

Ureotjyo uuu sigani gamyeonseo naegejun
Aswiume geuriume naetteutgwaneun dareun
Naui mameul bomyeonseo
Cheoeumen chinguro daeumeneun yeoninsairo
Heeojimyeon gakkaseuro chingusairaneun
Geu mal jeongmal matneunde

Geu huro samnyeoneul bonaeneun donganedo
Gakkeumssik seoroege yeollageul haesseotjyo
Dareun han sarameul manna ttodasi
Saranghage doeeosseumyeonseodo nan
Seulpeulttaemyeon hangsang jeonhwalgeoreo
Sorieobsi nunmulman heulligo

Neodo joheun saram mannaya doenda
Maeumedo eomneun mareul hamyeonseo
Ajik nareul johahana gwaenhi dollyeo malhaetjyo

Arayo uuu seoro gajang sunsuhaesseotdeon
Geuttae geureon sarang dasi hal su eopdaneun geol
Chueogeuro nameulppun
Gakkeumssik chagaun geuael neukkilttaedo isseoyo
Hajiman ijeneun amugeotdo yoguhal su
Eopdaneun geol jal aljyo

Na ije gyeolhonhae geu aeui maldeutgo
Hanchameul amumaldo hal suga eobseotjyo
Geurigo ureotjyo geu ae majimak mal
Saranghae deutgosipdeon geu hanmadi ttaemune...


Terjemah dalam Indonesia
7 Years Of Love
                     Oleh : Kyuhyun

Kami bersama selama tujuh tahun
Tak ada yang tahu kita akan mengucapkan selamat tinggal ini dengan mudah
Namun kita masih tetap terpisah
Dengan kenangan yang telah kita bangun dalam waktu yang tak singkat, sekarang hilang
Bagaimanapun kita masih muda
Bagaimana kita saling bertemu, Aku bahkan tidak ingat sedikit pun
Sulit bagi kami untuk mengatasi perubahan ini
Mereka mengatakan selamat tinggal mengatakan hal yang menyakitkan
Tapi aku bahkan tidak punya waktu untuk merasakan bahwa
Aku hanya merasa aku telah sendiri
Tapi aku menangis
Waktu berlalu dan itu memberikanku kerinduan yang mendalam
Berbeda dari apa yang saya pikir dan lihat
Pertama sebagai teman kemudian kekasih
Kami mengatakan kami akan tetap sebagai teman bahkan jika kita terpisah
Selama 3 tahun merasakan rasa kesepian, kadang-kadang kami menghubungi satu sama lain
Bahkan jika aku bertemu orang lain lagi
Bahkan aku mencintai lagi
Setiap kali aku sedih aku akan memanggil anda tanpa kata, hanya air mata jatuh
Anda harus bertemu seorang yang baik
Saya pikir dalam hatiku tanpa ada kata-kata
Aku bertanya apakah Anda masih suka saya tanpa pikiran apapun berharap kau katakan kembali
Aku tahu
Kami memiliki cinta yang paling murni
Kembali kepada kenangan kita yang takkan pernah aku hapus dari kenangan dan ingatanku
Sering saya merasakan anda bersifat dingin pada saya
Tapi sekarang aku tahu kau tidak bisa meminta apa-apa
"Aku akan menikah" itulah yang kau katakana padaku
Setelah itu untuk waktu yang lama aku terdiam
Lalu aku menangis mereka kata-kata terakhir Anda kepada saya
Untuk kata-kata terakhir saja, aku ingin mendengar adalah kau mencintaiku.



Minggu, 08 April 2012

Dua Pasang Mata Di Jembatan Penyebrangan

Pagi itu, di hari sabtu aku dan kakak ku sudah siap untuk berangkat kerja. Dengan menggunakan Metromini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang kami berangkat. Karna hari ini hari sabtu, jalanan bebas macet karna tak sepadat biasanya. Duuh enak,enak, kalau Jakarta begini terus.

Kami turun di halte Sarinah Jakarta Pusat seperti biasa, kami pun segera naik jembatan penyebrangan. Pagi itu anak tangga yang hanya beberapa serasa berat bagi ku, mungkin karena aku tidak bersemangat pagi itu. Berbeda dengan kakak ku, dia selalu bersemangat kalo naik tangga, pake lari "keteplak, kteplok" suara sepatunya, patut aku contoh.

Akhirnya tangga sudah ku lalui, nafasku lumayan terengah-engah. Aku teruskan langkah ku mengikuti kakak yang sudah di depanku. Di saat itu juga kami berpapasan dengan dua orang pria pejalan kaki lainnya, pria pertama si dia cuek-cuek saja sambil berjalan, tapi pria yang di belakangnya itu, dia jelas-jelas menatapku. Tanpa sadar aku ikut saja menatapnya, jujur aku terpana melihat wajah bersihnya, wajahnya putih di imbangi merah di bibirnya, wajahnya tampak polos tanpa beban, dia pasti pria baik yang sederhana dan penyabar. Kami lumayan lama bertatapan.

Tapi tatapan kami berakhir kala dia meewatiku dan aku pun melewatinya, rasa penasaranku membuatku ingin menolehkan kepalaku untuk melihatnya lagi, tapi aku tahan. Aku heran apa yang dia liat ya? apa jerawatku ini menarik perhatiannya? atau karna kecantikanku yang membuatnya terpana, hi hi, aah aku rasa alasan yang ke dua tidak masuk akal.

Hmmm, walau setiap hari melewati jembatan itu, tapi aku belum melihatnya lagi. semoga aku dapat melihatnya lagi, wajah yang teduh itu.
"Milikilah cita-cita, dan percaya dirilah kalau kamu bisa mewujudkannya" Uzumaki Kushina.

kutipan di atas saya ambil dari manga Naruto, itu pesan untuk Naruto dari kushina ibunya.
bagi saya pesan itu mendalam.
Yah, saya juga memiliki cita-cita untuk diri saya sendiri, bahkan banyak impian-impian di kepala saya ini.

Di beberapa bulan belakangan ini, saya mendapat masalah di tempat saya bekerja. Sebenarnya ini bukan salah saya, tapi teteap saja ikut merasakan getah dari kehilafan oranglain. Rasanya memang tak adil, tapi angap saja ini alur dari cerita hidup saya, saya senang di pengalaman pertama saya terjun di dunia kerja saya mendapat pengalaman yang begitu serius. Saya gak akan kaget lagi kalau nantinya ada masalah di tempat lain hi hi.
yak, kita tingalkan saja masalah saya di tempat kerja.

Berpaling dari itu semua, saya ingin berdikari seorang diri saya ingin berhenti dari tempat saya bekerja saat ini, saya ingin beralih ke dunia yang memang dari dulu sudah memikat hati saya, "wirausaha" hmm mengucapkannya saja darah saya langsung menghangat. Saya ingin memulainya dengan berjualan jilbab. Selain mencari rizki, saya fikir memasyarakatkan pengunaan jilbab pun insalloh mendapat pahala, saya juga ingin menyampaikan pada para sahabat saya "Denagan jilbab kecantikan kalian tidak akan berkurang kok,"

Tapi ternyata kendala sudah saya rasakan, salah satu nya adalah restu dari orang-orang terdekat saya. Ada yang mendukung dan ada pula yang mendukung tapi tidak mengizinkan.
Saya penah mendengar, suara tawa mereka yang meremehkan saya, sindiran halus mereka terhadap saya, hubungan di antara kami pun kian mendingin, jujur saya akui itu membuat saya sedih, yah tapi tak apa lah, memang mereka benar saya masih banyak kekurangan untuk memulai usaha ini.

Saya tidak tahu di kehidupan yang mendatang, apa saya akan semakin susah atau malah sebaliknya saya akan semakin sukses kalau mengambil jalan ini? Saya juga sudah menduga nantinya saya akan menyesal jika meningalkan pekerjaan saya saat ini, tapi saya tidak mau berlarut-larut atau bahkan terbelenggu dalam penyesalan itu, Saya tidak mau!

Saya berharap jalan yang saya pilih ini benar, semoga Tuhan selalu bersama saya. memberi saya kekuatan, kesabaran, dan menjadikan saya wanita yang selalu berusaha. Sesulit apapun nantinya semoga saya dapat melewatinya. Semoga benar nantinya saya dapat memakmurkan keluarga saya, diri saya sendiri, bahkan kalau boleh orang lain juga.

Yakinlah, percaya dirilah! cita-cita kita dapat kita wujudkan! pembatasnya adalah waktu,
Siapa yang sabar, mau berdoa, dan tetap berusaha, dialah yang paling cepat menjemput impiannya. Jangan takut jatuh menggapai apa yang kita mau di langit, yang terpenting adalah apa kita bisa berdiri kembali setelah jatuh untuk mengapainya lagi.  

Tuhan, tolong gantilah tawa mereka yang menertawakan hamba, Engkau ganti dengan tawa yang ikut senang karna melihat keberhasilan hamba. Tuhan terimakasih banyak Engkau telah memberi banyak kepada hamba, memberi apa yang hamba butuhkan.
Alhamdulillah...

Kata Maaf


Dengan maaf tidak akan membuat orang yang mengucapkannya kalah,
Dengan maaf tidak akan membuat orang yang mengucapkanya terhina,
Dengan maaf pula tidak akan membuat orang yang mengucapkanya terinjak,
Justru dengan maaf, akan membuat orang yang mengucapkanya terpandang bijaksana.