Dua Pasang Mata Di Jembatan Penyebrangan
Pagi itu, di hari sabtu aku dan kakak ku sudah siap untuk berangkat kerja. Dengan menggunakan Metromini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang kami berangkat. Karna hari ini hari sabtu, jalanan bebas macet karna tak sepadat biasanya. Duuh enak,enak, kalau Jakarta begini terus.
Kami turun di halte Sarinah Jakarta Pusat seperti biasa, kami pun segera naik jembatan penyebrangan. Pagi itu anak tangga yang hanya beberapa serasa berat bagi ku, mungkin karena aku tidak bersemangat pagi itu. Berbeda dengan kakak ku, dia selalu bersemangat kalo naik tangga, pake lari "keteplak, kteplok" suara sepatunya, patut aku contoh.
Akhirnya tangga sudah ku lalui, nafasku lumayan terengah-engah. Aku teruskan langkah ku mengikuti kakak yang sudah di depanku. Di saat itu juga kami berpapasan dengan dua orang pria pejalan kaki lainnya, pria pertama si dia cuek-cuek saja sambil berjalan, tapi pria yang di belakangnya itu, dia jelas-jelas menatapku. Tanpa sadar aku ikut saja menatapnya, jujur aku terpana melihat wajah bersihnya, wajahnya putih di imbangi merah di bibirnya, wajahnya tampak polos tanpa beban, dia pasti pria baik yang sederhana dan penyabar. Kami lumayan lama bertatapan.
Tapi tatapan kami berakhir kala dia meewatiku dan aku pun melewatinya, rasa penasaranku membuatku ingin menolehkan kepalaku untuk melihatnya lagi, tapi aku tahan. Aku heran apa yang dia liat ya? apa jerawatku ini menarik perhatiannya? atau karna kecantikanku yang membuatnya terpana, hi hi, aah aku rasa alasan yang ke dua tidak masuk akal.
Hmmm, walau setiap hari melewati jembatan itu, tapi aku belum melihatnya lagi. semoga aku dapat melihatnya lagi, wajah yang teduh itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar