The Brown Eyed Angel
The Imperfect of Story
Judul :
The Brown Eyed Angel, The Imperfect of Story
Tokoh : Kyuhyun, Kim Rin (Kamu), dan Yesung
Ost : 7 Years of
Love – Kyuhyun Super Junior
Sore itu aku tengah duduk di sebuah batu besar di tepi
danau, danau itu bernama danau ginko, kerlipan cahaya senja memanjakan
mataku, angin sore yang sejuk terus saja bertiup ke arahku, aku tersipu karna
guguran daun ginko berwarna kuning beriringan menerpai tubuhku. Saat itu aku
begitu menikmati kesendirianku.
Ada suatu kejadian yang membuatku selalu datang ke danau
indah ini. Jika
hatiku tengah bersedih atau sebaliknya, jika aku merasa kesepian, jika aku
merasa tak ada yang memperdulikan aku, dan jika kakak ku tak bisa menemaniku,
danau inilah tempatku berbagi.
Jujur, aku tak bisa bahkan tak akan pernah bisa melupakan semua kenangan yang
tlah terjadi antara aku dengan nya. Aku memang seperti orang bodoh yang selalu
berharap ia kembali, aku selalu berharap kami akan bertemu lagi di sini, sama
seperti 7 tahun lalu.
*Flasback*
“Haaaaaah !!! tak ada yang perduli padaku. Semuanya pergi
kencan dengan pacar mereka masing-masing” gumamku sambil membuang HP ke bantal,
aku merebahkan badanku di atas ranjang, fikiranku telah di buat kesal oleh
teman-temanku yang lebih memilih kencan dari pada menemani temannya yang jomblo
sepertiku.
“Rin....?” sayup-sayup suara seperti memanggilku, namun aku abaikan.
“ Rin...? Oiy Rin! Kau melamun lagi?!” ternyata itu suara big head kakak ku
Yesung yang telah berdiri di depan pintu kamarku
“ah, tidak oppa” jawabku sambil bangun dari tidurku,
“apanya yang tidak? Jelas sekali kau tak
mendengarkan suaraku tadi” tepisnya.
“aaah sudah lah oppa, lupakan! Ada apa oppa memanggilku?” tanyaku, Kak Yesung
masuk kamar dan mendekatiku
“Rin, tolong antarkan kue beras kerumah bibi Miho, ya?!” kakak menyuruhku mengantarkan kue beras ke rumah
bibi, aku ingat seminggu lalu bibi Miho pernah berkata jika dia ingin sekali
makan kue beras. “Kenapa kakak tidak pergi sendiri saja?” jawabku malas.
“tolong ya Rin sayang, aku tidak bisa. Karna aku ada urusan penting di luar” rayunya
sambil mencubit pipiku. Karna aku sedang malas, dan aku sedang kesal, aku
berniat menolak perintahnya.
“maaf ya oppa, aku tidak bis....s...s” aiist mulutku langsung berhenti
berkata-kata saat melihat ke arah kakak, Kak Yesung telah menampakan tatapan
dinginnya padaku, matanya sayup tapi tajam menatapku, kamfret,dia sedang
mengancamku. “Ba-baiklah aku pergi oppa” aku langsung berubah fikiran dan
mendaratkan senyuman damai padanya.
Dengan bersepedah aku mengantarkan kue beras ke rumah bibi Miho yang berjarak 600
m dari rumahku. Sesampainya disana aku menyerahkan titipan kakak pada bibi
Miho, dia terlihat senang, dia pun menitipkan salam untuk kakak. Dan aku pun
bergegas pulang. Di tengah perjalan pulang, tiba-tiba aku ingin mampir sebentar
di sebuah danau di sekitar tempat tinggal kami. Danau itu bernama danau Ginko,
karna di sana terdapat pohon-pohon ginko yang indah.
Aku sandarkan sepedahku di salah satu
pohon ginko di tepi danau, aku pun melangkahkankan kaki mendekati bibir danau.
Setelah sampai di bibir danau, aku diam berdiri menatap kilauan air danau
ginko, perasan kesal dan sepi menyeruak di benakku. Sekilas aku teringat
kemabali sindiran teman-temanku yang seolah mengejekku. Bagi mereka aku wanita
aneh yang betah sekali menjomblo.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakhh” ku berteriak mengeluarkan segunduk kesal di
dadaku.
“Kenapa? Kenapa hanya aku Tuhan yang belum mempunyai pasangan? Aku juga ingin
bersama orang yang sangat mencintaiku, yang bisa membagi sedihku padanya, makan
malam bersama, pergi ke fan coffe, ke bioskop atau ke taman ria, seperti
teman-temanku yang lain.
Kenapa, hanya aku yang sendiri? Umurku sudah 20 tahun, tapi aku belum pernah
berpacaran sekali pun! Semua mengejekku... huu huu” entah kenapa aku begitu
sedih saat itu. “bodoh! Kenapa aku harus menangis?!” gumamku sambil menghapus
air mata di pipiku. Aku membalikan badan membelakangi air danau, ku rasakan
sebuah batu menggangu kakiku, seketika itu ku tendang kuat-kuat batu di
bawahku.
*Tuuk!!!* bunyi sesuatu yang keras, aku memperhatikan arah jatuh batu yang ku
tendang tadi. Aku heran ada yang bergerak-gerak di balik rerumputan, karna rasa
penasaranku aku bergegas melihatnya.
“aah, joesonghabnida kura-kura kecil, sungguh aku tak sengaja” ternyata
batu yang ku tendang tadi mengenai seekor kura-kura darat yang kecil. Aku
semakin shock saat melihat tangan kanan kura-kura itu berdarah, aku pun membawanya
pulang.
*Sesampainya
di rumah*
“Aku heran mengapa tangannya sampai berdarah? Padahal kulit kura-kura kan
keras, apa lebih keras tendanganku tadi?” heranku sambil mengobati kura-kura
kecil itu. Aku memberinya obat merah dan memferban tangan kura-kura itu.
Setelah itu, aku bergegas menuju dapur menyiapkan makan malam untuk kakak.
“aku pulang Rin” kakaku telah pulang dari urusanya yang tadi siang ia bilang
begitu penting.
“Aah, akhirnya kau pulang oppa. Makan
malam sudah siap, ayo kita makan” tawarku sembari menggandeng lengannya. Tak
lupa, aku juga memberi kura-kura tadi sayuran segar agar ia makan.
Usai makan malam, seperti biasa kami menonton tv bersama. Kakak tak mau
mengalah jika sudah memegang remot tv kami sering berebut remot tv di rumah.
“heey.. kura-kura siapa ini? Kenapa ada kura-kura di rumah ini?” kakak kaget
saat melihat kura-kura itu berjaan mendekati kami yang sedang asyik menonton kartun
Naruto.
“itu punyaku oppa, aku tak sengaja menendang batu dan mengenainya. Jadi aku
bawa dia pulang” jawabku. “apa boleh untuk ku Rin? Dia sangat lucu he he”pintanya
sambil mengangkat kura-kura itu dari bawah lantai. “mana boleh begitu! Dia
milikku!” tegasku.
“Kau tahu oppa? Aku memberikan nama Kyuhyun untuknya” kataku sambil mengambil
kura-kura itu dari tangan oppa.
“eh, apa nama itu tidak terlalu bagus? Kenapa tidak memberinya nama ttathuming
saja?” saranya
“Ah, tidak! Kyuhyun lebih bagus. Aku suka nama itu oppa hi hi” jawabku sambil
memeluk kyuhyun.
***
Lampu kamar sudah aku matikan, aku merbaring di atas
ranjangku dengan selimut kesayanganku. Namun hingga jam 1 malam mataku masih
terbuka, aku tidak bisa tidur. T,T
Perasaanku gelisah, hatiku tak tenang , malam ini begitu berbeda dari
malam-malam sebelumya rasanya dingin senyap, bukan, itu bukan dari AC
kamarku. Aku bangun dari tidurku, aku
duduk di atas ranjang dan memperhatikan sekelilingku.
Dan tak lama...
*Wuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuush....Wuuuuuuuuuuuuuuush...Wuuuuuush* Aku kaget
mendengar suara aneh itu, aku pegangi dadaku dan jantungku berdebar kencang.
Mataku mencari-cari dari mana asal suara itu, kemudian aku terheran-heran
meliat cahaya biru bersinar dari tubuh kura-kura kecilku kyuhyun, ternyata
suara itu pun berasal darinya. Dengan perasaan takut aku mendekati kyuhyun, tak
ku sangka cahaya itu malah kian membesar dan “Kyaaaaaaaaa” jeritu, aku jatuh
terduduk karna terpental oleh sesuatu. Tangan kiriku menutupi mukaku dari
cahaya yang terang itu, dari sela-sela jariku aku melihat sesosok makhluk
bertubuh tinggi, aku lihat bajunya berwarna putih.
“Apa itu hantu?” tanyaku dalam hati. Perasaan takut menyeruak di tubuhku, aku tak percaya pada apa yang aku lihat saat
ini.
*Srrak...ssrrak* suara langkahnya yang mendekat ke arahku. Rasanya aku ingin
berteriak namun bibirku kaku, berulang kali aku mencoba untuk berdiri namun
kakiku lemas hingga aku terduduk kemabli.
“Si-siapa kau?” tanyaku menggigil, sambil berusaha menjauhinya. Namun dia tak
menjawab. Aku terus menjauhinya hingga aku tetpojok pada tembok.
“Ja-jangan mendekat! Jangan mendekat
kataku!!!” Makluk itu tak mendengarkan apa kataku, ia terus saja melangkah
mendekatiku. Tubuhku kaku ketakutan saat dia berdiri di depakku. “Ja-jangan
makan aku, aku mohon” aku memohon sambil memejamkan mataku.
Beberapa saat kemudian, sesungguhnya aku heran karna tak terjadian apa-apa
padaku, aku fikir dia akan mencekik leherku, aku hanya mendengar nafas yang
terengah-engah di depanku.
Lalu aku memberanikan diri membuka
mataku pelan-pelan. ya Tuhaaaaan... ternyata makhluk itu sudah terduduk tepat
di depanku, saat itu juga aku terdiam “Makhluk apa ini yang tengah duduk di
depanku, dia begitu tampan” bisik hatiku. Ia sunggh tampan, aku belum pernah
melihat wajah yang seperti itu. Dia memandangku, aku begitu jelas melihat matanya
yang tampak berbinar, berwarna coklat. Jujur itu sangat indah. Rambutnya
berwarna coklat kemilau, dan wajahnya amat bersih.
“aaaagrr...” rintihnya membuyarkan kagumku, wajahnya tampak meringis jelas
sekali ia menahan sesuatu, tangan kirinya memegangi bahu kanannya. “A-apa kau
baik-baik saja?” tanyaku ragu, dia tak menjawab, yang ku dengar hanya nafasnya
yang makin terengah-engah.
*Bruuug* Astaga, dia terkulai pingsan di pangkuanku.
Kemudian setelah sesaat aku terdiam, Aku papah sekuat tenaga tubuh itu ke
ranjang tidurku. Aku rebahkan dia di sana, aku mengambil minyak angin di meja
riasku untuk membangunkanya, namun dia tak mau bangun. “h-hey.........
bangunlah” kataku sambil sedikit menggoyang-goyangkan lengannya, namun ia masih
tak mau bangun. Aku hanya bisa duduk disamping tubuhnya dan menunggunya sampai bangun. Sungguh entah
perasaan apa yang ada di benakku saat itu, aku begitu tenang disampingnya,
mataku terus memandangi wajahnya itu, tak lama tanganku tergerak menyematkan
rambut yang hampir menutupi kelopak matanya, alisnya nampak panjang berwarna
coklat pekat, aku membelai alisnya dengan jemariku. Ya Tuhan jantungku berdegup
amat kencang. Perasaan apa ini? Aku merasakan perasaan yang belum pernah aku
rasakan.
Tak lama perlahan ia membuka matanya, syukurlah akhirnya ia sadar. Dia
memperhatikan sekelilingnya aku tahu dia sedikit bingung. Namun perhatiannya
terhenti saat dia melihatku, dia malah terus memandangku, “Eh....?” aku sedikit
heran melihat dia tersenyum, Aku tak menyangka dia akan melempar senyum padaku,
Ya Tuhaaaaan itu malah buatku membeku,
makluk ini begitu manis.
“Si-siapa kau sebenarnya?” tanyaku gugup,
“Aku?” Dia malah berbalik bertanya padaku,
“Tentu saja, kau. Memangnya selain kau, siapa lagi yang ada di sini?” tegasku,
dia malah menengok ke kanan dan ke kiri, sepertinya dia ingin mencari tahu
bahwa memang tak ada siapa-siapa lagi selain dia. “aku bahkan tidak tahu,
sekarang aku ini siapa” jawabnya pelan, sambil menundukan wajahnya, ia nampak
begitu sedih, “ke-kenapa bisa seperti itu, lalu siapa nama mu?” tanya ku lagi.
“Bukakah kau memanggilku, kyuhyun? Panggil nama itu saja”, “Pasrah amat?” jawabku.
dia tak berkomentar, dia malah memamerkan senyumnya. Omo, lagi-lagi aku di
buatnya membeku.
Tak lama dia menundukan wajahnya lagi,
raut wajahnya berubah murung,
“Sebelum ini, aku adalah seorang malaikat yang tinggal di langit, tapi enatah
mengapa aku di sebut evil? Aku tidak tahu, kalau keisenganku terhadap
sodara-sodara sebangsa malaikat akan membuatku di sebut seperti itu. Dewi
Langit pun marah padaku, sampai-sampai aku di turukan ke bumi dan di titipkan
pada Dewi Bumi menjadi kura-kura yang bertugas menjaga danau ginko. Kalau boleh
jujur, aku tidak bermaksud jahat pada yang lain, hanya saja aku ingin bercanda
dan lebih akbrab dengan yang lain, hanya itu” Aku tak bisa berkomentar tentang
cerita yang ia katakan, aku masih bingung dengan semua ini, kenapa dia
tiba-tiba muncul? Dari mana asalnya? Dan siapa dia? Jujur aku masih bingung,
apa aku tengah bermimpi? Namun saat itu aku hanya ingin membuat ia merasa lebih
tenang, wajahnya nampak sedih dan kesepian, aku tak suka melihatnya.
“emm, Dewi langit pasti akan melihat penyesalan dan ketulusanmu. Pasti suatu
hari Dewi Langit akan memanggilmu pulang kembali. Dia ingin kau lebih baik
lagi. Aku punya kakak yang sangat menyayangiku, kami akan saling merindukan satu
sama lain bila berpisah sebentar saja. Pasti itu juga yang di rasakan
sodara-sodaramu sebangsa malaikat, mereka pasti membujuk Dewi Langit supaya mau
memaafkanmu. Menurutku seperti itu, apa kau sependapat denganku? Jika kau
sependapat, tolong jangan tunjukan lagi wajah sedih mu itu... hee” ucapku
sambil mengajaknya tersenyum. Aku heran dia hanya terdiam dan menatapku, jujur saja
aku gugup bila dia mulai menatap mataku. Apa dia mengerti kata-kataku tadi?
“Rin.....?” panggilnya. ‘eh? ternyata dia tahu namaku’ gumamku dalam hati
“Yaak” sahutku
“Gomawo Rin, terimakasih karna kau membuat perasaanku lega” ucapnya sambil
tersenyum lebar padaku. Ya Tuhan, aku tersipu di buatnya dia selalu membuatku
tak karuan seperti ini.
“Rin....?” dia memanggilku lagi, Aku pun menoleh ke arahnya. “di sebelah sini,
sakit sekali...”ucapnya sambil memeganggi bahu kananya. Aku jadi ingat, aku
telah melukainya di danau tadi sore.
***
“aaaaarg sakit! Pelan-pelan Rin!” rintihnya kesakita saat
bahunya kau obati. Jujur saat itu aku tak bisa menahan perasaanku, aku malu
melihat dia tak memakai kemeja putihnya.
*deeeg...deeeg...deg...deg* Ya Tuhan, jantungku benar-benar tak karuan. Aku memferban bahunya, aku tak menyangka luka
yang tadi, ternyata makin besar ketika dia berubah menjadi manusia.
“nah sudah selesai, sekarang pakai bajumu!” kataku sembari membereskan kotak
P3K. Dia pun memakai kembali kemejanya. Tak lama dia memanggilku lagi
“Rin.....?”
“Hmmm?” sahutku sambil menaikan alis. “Aku lapar” jawabnya. Ya ampun polos
sekali makluk ini mukanya tampak malu-malu.
Aku bersama kyuhyun mengendap-endap ke dapur. Aku tak mau
kak Yesung terbangun dan memergoki ku bersama kyuhyun. Sesampainya di
dapur kami duduk di meja makan, aku memberikanya sayuran
segar, tapi dia malah berkata “Aku tidak
suka sayur” pantas saja sayuran yang aku berikan sewaktu dia menjadi kura-kura tidaak
ia makan.
“nah, makanlah! Aku membuat ramen untukmu” tawarku sambil menyajika semangkuk
ramen di atas meja.
“Yaaiks... aku tidak suka” tolaknya, dia menjulurkan lidahnya dan matanya menciut. Ekspersi yang membuatku tersenyum.
Lalu aku bangun dari tempat duduku, untuk mencari makanan.
“Apa kau mau nasi goreng?” tawarku, namun dia hanya diam dalam bingung.
“emm... roti tawar? Atau kau mau makan nasi? Ah, aku buatkan kau bubur saja ya?....
Eh tunggu, ternyata ada kue beras, ternyata
Yeppa menyisakan kue beras, aku fikir dia membeikan semuanya pada bibi
Miho” dia masih tak menjawab, aku membalikan badanku ke arah meja makan.
“Eh, kemana dia?” aku heran dia tak ada di tepat duduknya.
“ini enak, nyam nyam” ucap
kyuhyun di depan lemari es, dia sudah membuka lemari es dan memakan sebuah apel
merah.
*Keesokan harinya*
“aku pegi dulu oppa” pamitku pada kak yesung. Aku bergegas mengayunkan sepedah
menuju danau, aku hendak mengantar kyuhyun yang sudah berubah menjadi kura-kura
lagi. Semalam ia berpesan kalau aku harus mengantarkannya ke danau agar ia bisa
menjalankan tugasnya menjaga danau ginko itu. Dia juga memberitahuku bahwa ia
bisa berubah menjadi manusia apabila malam tlah tiba.
”hey, Rin mau kemana kau pagi-pagi begini? Riiiiiiiiiiiin....!” kak yesung
berteriak di pintu pagar depan rumah. “iiist, anak itu. Dia mengacuhkanku”
gumamnya.
Sesampainya disana, aku meletakan kyuhyun di batu besar di
tepi danau, aku juga meletakan dua apel merah untuknya. “nah, kyuhyun...
berkejalah dengan baik. Aku akan menjemputmu nanti sore di batu ini” kataku.
Kura-kura itu menengadahkan kepala kearahku, aku tahu kyuhyun mendengarkanku.
Kemudian aku pulang dan menjalankan aktivitasku seperti biasanya.
Hari ini, aku merasakan perasaan yang belum aku rasakan sebelumnya, aku sangat
bahagia hati ku terus berbunga-bunga,
bayang-bayang kyuhyun selalu berjalan di fikiranku, aku tak bisa berhenti
memikirkanya.
*Sore
Pun Tiba*
Aku tlah sampai di danau untuk menjemput kyuhyun. Danau
ginko tampak indah di sore hari, daun-daun ginko yang kuning cerah bergugguran
mengenaiku. Aku berjalan menuju batu besar tadi pagi, aku melihat kyuhyun
kura-kuraku tengah bertengger di atasnya, aku lihat dua apel yang aku
tinggalkan tadi sudah habis.
“Apa kau baik-baik saja?” sapaku padanya. Tentu saja dia tak
menjawab, aku duduk disampingnya aku ingin menikmati suasana danau cantik ini,
aku memandang sinar mega yang terpantul pada air danau ginko, aku juga
merasakan angin danau ginko yang sejuk, berulang kali ku pejamkan mataku.
Sangat nyaman pada saat itu.
Tak lama aku membawanya pulang dengan sepedahku. Sesampainya di rumah, aku
langsung menuju kamar meletakan kyuhyun di atas ranjang tidur ku. Kemudian aku
meninggalkannya ke dapur untuk memasak makan malam. Setelah siap aku memanggil
kakak untuk makan malam dan kami makan malam bersama. Usai makan malam aku
bergegas menuju kamar dengan nampan ditanganku.
“Hey, apa kau tidak mau menonton tv, Rin?” tanya kakak
“Tidak, aku sibuk oppa” jawabku
mengabaikanya.
Ku buka pintu kamarku. Aku tertahan melihat kyuhyun yang sudah berubah menjadi
manusia dia tengah berdiri di depan jendela menatap langit, Aku mendekatinya,
punggungnya begitu besar dan lebar, rasanya aku ingin sekali memeluknya dari
belakang. Tapi bayanganku buyar karna kaget begitu ia membalikan badan. Lagi,
lagi kyuhyun menatapku. “I-ini, makanlah apel merah ini !” gugupku sambil
menyodorkan apel denagn wajah tertunduk. Ia mengambil apel dari tanganku dan
langsung memakanya, aku hanya bisa diam melihatnya makan. Setelah ia
menghabiskan apelnya, aku menyodorkan segelas susu coklat hangat.
“apa ini” tanya kyuhyun. “ini susu,
rasanya manis, baik untuk kesehatan, minumlah!” tanpa ragu ia meminumnya, satu
gelas itu pun langsung saja ia habiskan tanpa jeda. “Aaah, enak” komentarnya.
Tapi aku malah tertawa geli melihat wajahnya.
“hey, apa kau sedang menertawaiku?”
tanyanya bingung. Aku geli melihat kumis coklat yang melekat di atas bibirnya,
susu coklat mengotori bibirnya.
“hi hi.... ah tidak, kau menyisakan susu coklat di atas bibirmu,” jelasku.
“benarkah?” katanya sambil menjulurkan
lidah ke sekitar bibirnya. Kemudian aku mengambil sapu tangan di atas meja
riasku, aku seka susu coklat yang mengotori bibirnya. *deeg... deeg..deg..deg*
jantungku tak karuan lagi. Mata coklatnya menatapku, ia memamerkan smirknya
padaku. Dan sekejap aku di buatnya meleleh.
Malam itu aku menyiapkan tempat tidur lipat untuknya, di samping bawah tempat
tidurku, sama seperti malam kemarin. Dia begitu lelah, aku mendapatinya sudah
tertidur lelap. Tapi, apa yang terjadi padaku? Aku tak bisa tertidur, fikiranku
selalu tertuju padanya. Aku balikkan badanku kearahnya aku melihatnya dari atas
ranjang. Aku tersenyum mendengan dengkurannya, “Tuhan, terimaksasih kau
mempertemukanku denganya” ucapku dalam hati.
***
Hari demi hari kami lewati bersama, aku dan kyuhyun semakin
akrab. Walau kak yesung selalau heran melihat tingkah aneh ku beberapa waktu
belakangan ini. Tapi aku berhasil menyembunyikan kyuhyun di kamarku. Setiap
hari aku mengantar kyuhyun ke danau untuk menjalankan tugasnya, di sore hari
aku menjeputnya untuk pulang, dan malam harinya dia tidur di kamarku. Aku
menceritakan kehidupuan manusia di bumi,
bagai mana kami harus bekerja, bersekolah, persahabatan, dan lain sebagainya,
aku juga mengajarinya kebiasaan-kebiasaan manusia, seperti gosok gigi, menyisir
rambut, memberi tahunya apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan manusia, yaah
masih banyak lagi, dia pun sama kadang
dia menceritakan kebiasaa para malaikat di langit, tapi aku sudah janji tak
akan menceritakanya.
Aku juga pernah mengajaknya jalan-jalan ke Jewel Park sejenis taman ria. Tapi
orang-ornag di sana apalagi wanita,
terus saja melihat kyuhyun. Sekejap dia menjadi objek tatapan para wanita, yah
aku juga maklum dia memang tampan, tapi entah mengapa ada yang mengganjal di
hatiku rasanya, akhirnya aku memutuskan pulang.
Aku juga pernah mengajaknya ke Fan Coffe, kafe favorit ku bersama
temnan-temanku. Kami berdua memesan susu coklat hangat dan Banana Moon. Tapi
itu tak lama, lagi-lagi para wanita di Fan Coffe selalu melihat ke arah
kyuhyun.Itu membuatku tidak nyaman.
Rasanya jika aku sedang bersama kyuhyun, aku ingin sekali menjauh. Menjauh dari
keramaian agar bisa berdua saja dengannya.
Suatu hari, aku di ajak kak Yesung berjunjung ke rumah calon kakak iparku. Saat
hari kian sore aku semakin cemas. Dalam benakku aku khawatir tak bisa menjemput
kyuhyun seperti biasa. Langit makin hitam pekat, karna mendung. Aku pun semakin
gelisah. Beberapa kali aku ajak kakak untuk pulang tapi ia menahanku. Hari
sudah semakin gelap, jam tanganku menujukan sudah jam 7 malam, di luar pun
hujan turun lebat, aku tak sanggup lagi menunggu.
“Oppa!!! Aku harus pulang. Kalau kau masih ingin tetap tinggal jangan halangi
aku! Aku bisa pulang sendiri” tegasku. Aku tahu dia heran melihat mataku
memerah. Akhirnya Ia segera berpamita pada calon istrinya untuk pulang. Dan
kami pulang dengan mobil kakak di tengah guyuran hujan
“Oppa, tolong antarkan aku ke danau
ginko!” pintaku tegas, kemudian dia menjawab
“Eh? Untuk apa kita ke danau? danau ginko pun malu menampakan kecantiknya jika
malam dan huj....”
“aku bilang aku mau ke danau!!” tegasku
memotong perkataanya. Ia terpaku melihatku dan berkata
“baiklah kita pergi ke danau, tolong jangan menagis Rin!” Kakak mengalah dan
menuruti kemauanku.
Sesampainya di danau, aku bergegas keluar mobil, aku berlari
kearah batu besar di tepi danau, air hujan menyamarkan pandanganku. “ada, dia
masih ada di sana” gumamku melihat kura-kura kecil yang kehujanan. Aku
mendekatinya “bodoh, kenapa kau tidak berteduh?!” kesalku, kura-kura itu
membuka matanya dan menengadahkan kepala ke arahku. Aku langsung mengembannya
di dadaku, aku hendak kembali ke mobil. Datanglah kakak berlari ke arahku dan
berkata “Apa yang kau lakukan Rin? Setidaknya pakailah payung!” kakak memayungi
dan merangkul bahuku.
*Sesampainya
di Rumah*
“kau baik-baik saja kyuhyun?” tanyaku sambil mendaratkan
telapak tangan pada keningnya. Astaga pantas saja ia terlihat pucat, badannya
panas. Kemudian aku keluar kamar menuju ruang pakaian rumahku. Aku mengambil
baju yesung oppa untuk kyuhyun, setelah dapat aku segera kembali ke kamar. Aku
menyuruh kyuhyun menganti pakaiannya, aku pun segera keluar kamar. Aku
membuatkan susu coklat hangat kesukaanya, tentu saja aku tak lupa menyiapkan
apel merah untuknya. “hey.. apa kau sudah selesai? Aku akan masuk” tanyaku
pelan di baik pintu kamar. Dia membukakan pintu untukku, baju yesung oppa pas
sekali di badanya. “Nah, kyu makan dan minumlah ini!” dia mengambil apel dan
menggigit apel itu, belum selesai mulutnya mengunyah ia meletakan kembali apel
itu di atas piring. “eh, kenapa kau tidak habiskan?” tanyaku heran. Dia
mengelengkan kepalanya tak berkata sepatah kata pun. Kemudian aku menyodorkan
susu coklat untuknya, tapi ia menolak meminumnya. Aku beranjak dari dudukku dan
mengambil handuk kemudian aku menyeka rambutnya yang basah.
“Rin...?” akhirnya ia bersuara “hmm?”
jawabku sembari sibuk menyeka rambutnya.
“hari ini Dewi Bumi menemuiku” katanya
“lalu?” tanyaku.
“Hari ini adalah hari terakhir aku menjaga danau ginko” jelasnya, Aku merasa senang
dan lega dia tak harus lagi menjaga danau ginko seharian.
“oh ya? Wah selamat ya kyuhyun akhirnya tugasmu sudah selesai, berarti kau
tidak harus menjadi kura-kura darat lagi ka? he he.... kau tinggal saja di sini, aku harus
mengenalkan mu pada Oo...”,
“aku akan kembali ke langit!” katanya memotong
pembicaraan, Tanganku berhenti menyeka rambut coklatnya, aku kaget
mendengarnya, akhirnya apa yang aku takutkan terjadi juga, aku takut suatu hari
nanti aku akan kehilanganya. Aku pun duduk kembali di sampingnya,
“Dewi Langit telah memaafkanku, ia telah
memerintahkan ku untuk pulang, malaikat yang lain sudah rinduku di langit sana”
jelasnya lagi. Aku tak mampu berkata-kata, tubuhku lemas mendengar semua
perkataanya. Rasanya aku ingin sekali memeluk dan menahanya pergi, sungguh aku
tak mau dia kembali, tapi jika mengingat wajahnya yang terlihat sedih saat
menatap ke langit. Aku tak mungkin menghalanginya. Kami berdua terdiam cukup
lama.
*Trrriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing* ada sinar putih di
atas langit-langit kamarku, “a-apa itu kyuhyun?” tanyaku heran, kyuhyun berdiri
dari duduknya, setelah itu aku pun mengikutinya. Kyuhyun tampak memperhatikan
sinar itu, kemudian ia menatapku “itu adalah jalan untuk ku pulang, Rin” jelasnya.
‘jadi, jadi dia bener-benar akan pergi?’ tanyaku dalam hati.
Tak lama aku kaget melihat sayap berwarna coklat pekat yang
tiba-tiba muncul di balik punggungnya. Mataku makin terasa perih, aku tak tahan
lagi, aku menangis.
“kau benar-benar akan pergi?” tanyaku sambil menangis, dia tak menjawab, mata
coklatnya terus menatapku dalam dalam, aku tahu arti diamnya.
“berjanjilah...... berjanjilah kau akan kembali kyuhyun!”
mataku tajam menatapnya, tapi ia hanya
diam.
“kenapa kau diam saja hah? Kenapa kau
tidak mau berjanji padaku? Cepat berjaji kalau kau akan kembali lagi! Kyuhyun!”
pintaku, tapi dia tetap diam. Aku hanya menagis sambil menepuk-nepuk dadanya.
Lalu Kyuhyun memelukku, aku masih tetap menangis, namun ia masih tetap
memelukku, dia eratkan tanganya memelukku makin dalam, akhirnya aku semakin
tenang, kemudian ia mencium keningku.
“Rin, terimakasih banyak. Terimaksih
atas semua waktu yang telah kau berikan untukku, Saranghae Rin. Aku sangat menyayangimu, maafkan aku” aku merasakan bibirnya menyentuh bibirku, mataku terpejam dan merasakan perasaan yang sulit aku
ungkapkan.
Sampai pada akhirnya aku tak merasakan keberadaanya lagi, aku hanya merasakan
hembusan angin yang menerpa tubuhku. Ku buka mataku, dia sudah tak ada di hadapanku lagi dan cahaya putih itu pun
kian meredup bahkan tlah lenyap. Aku terduduk lemas di lantai, aku menangis dengan begitu keras. Hati ku terasa sakit, perasaanku amat pilu, aku menyesal, bahkan sangat menyesal, aku
tak pernah berkata tentang perasaanku padanya, perasaan yang sudah dari awal
aku pendam “aku juga sangat menyayangimu kyuhyun”.
*Back
to me*
Sejak saat itu. Sejak malam itu. Aku bahkan lupa kapan
aku kembali tersenyum, di rumah aku lebih memilih diam di dalam kamar. Kak
Yesung merasakan perubahan sikapku yang menjadi diam dan pemurung, dia pernah
bertanya apa yang sebenarnya terjadi padaku, aku hanya bisa menjawab tak ada apa-apa. Dia juga pernah pernah
bertanya kemana kura-kura darat kesayanganku tapi aku malah menangis dan
berlari ke kamar, sejak saat itu juga kakak tidak pernah bertanya lagi tentang
kura-kura itu.
Di hari ini dan sampai saat ini, saat aku duduk di batu danau ini, aku masih
menunggumu kembali, dengan perasaan sakit didadaku. Tak ada kata-kata yang bisa
aku katakan, selain air mata yang menjadi tanda saat aku merindukanmu.
Selama aku masih datang ke tempat ini, selama aku masih memikirkanmu, selama
aku masih berbagi pada tempat ini. Itu tanda aku masih mempercayaimu kyuhyun.
Aku akan menunggumu untuk kembali, bahkan sampai 7 tahun lagi, samapi aku tak bisa
lagi mengingatmu.
THE AND
*play : 7 Years of Love - Kyuhyun super Junior*
Thankyu
Pertanda: pencil_QQ