Halaman

Rabu, 05 Desember 2012

Gigi Gingsul? oh no...!

Dari sekian banyak kesempurnaan yang Tuhan berikan pada ku, aku paling sebel ama gigi gingsul ku!
aku jadi gak pede kalo senyum, kriteria cewek cantik kan biasanya putih, langsing, kulit mulus gigi putih plus rapih *iyakale* sebenernya sih pengen banget pasang behel tapi....? harganya mahal pake banget. gak tau sih harga pastinya berapa, tapi suster gigi yang pernah aku tanyain sih katanya 6 jutaan per rahang, kalo mau atas bawah 12 juta dong? mending buat beli motor. Belum lagi perwatanya, ya konsul dokter, trus ganti karetnya, dan tetek bengeknya lah.
aku juga takut ketularan virus lebay para pemakai kawat gigi, setiap foto terus aja meringis-meringis gak jelas, mamerin kawat yang nempel di giginya ^^

Baru-baru ini aku serching di google, ternyata di Japan lagi tren yang namanya Yaeba (gigi ganda) kalo di kita itu namanya gigi gingsul. malahan ada salon yang bisa bikin gigi ganda buat para peminat Yaeba, biayanya kalo gak salah kurang lebih 3 jutaan. Katanya sih senyuman gigi gingsul punya daya tarik tersendiri, senyumanya terkesan polos dan imut, kelihatan kanak-kanak dengan masa pertumbuhan giginya. kataanya lagi, kalo pasang behel terkesan kuno, beda banget yah kayak di Indonesia, behel lagi naik daun, aku juga baca di salah satu artikel, katanya kalo cowok korea gak suka ama cewek yang giginya di behel, mereka harus nunggu sampe itu kawat gigi yang nempel di gigi mereka di buka baru mereka bisa punya pacar.


Aku jadi mikir-mikir lagi, sebenernya yang aku benci itu bukan gigiku yang gingsul tapi aku benci ama diri sendiri yang gak bersyukur ama apa yang udah di kasih Alloh buatku. Tuhan pasti punya alesan kenapa ni gigi gingsulan. toh cantik bukan punya cewek yang giginya rata aja. biarin gigiku jelek toh kalo aku punya senyuman ikhlas orang juga gak risih.
well, apa pun yang ada di diri kita walupun itu jelek sekali pun asalkan kita ngerasa percaya diri dan nyaman pasti bakalan kelihatan indah.
Tuhan maafin aku sering ngedumel ini itu, makasih udah ngasih aku gigi yang orang lain jarang punya, he he hhe


gigi gingsul? why not? kenapa musti malu?




Jumat, 30 November 2012

Cintaku Setinggi Himalaya



CINTAKU SETINGGI HIMALAYA

Judul                      : Cintaku Setinggi Himalaya
Tokoh                    : Moon Geun Young, Yesung, Yoona
Gendre                  : Romantis
Ost.                       : Cinta Aku Gila – T2

Bagiku cinta itu misteri, aku tak pernah tau kapan aku akan jatuh cinta, entah cintaku untuk siapa, dan dari mana, dan aku tak akan pernah tahu sampai kapan aku akan tetap mencintainya.



Namanya Yesung, kami satu sekolah dari SD sampi sekarang, SMA.
Dia lah “cintaku yang tak kunjung datang” kenapa? Karena aku sudah jatuh cinta padanya sejak kelas 3 SD tentu saja sampai saat ini aku masih saja cinta. Waktu kami sekelas (di SD) aku sering sekali memperhatikanya, tidak heran aku agak sedikit bodoh, aku tak tahu alasanku bisa mencintainya saat itu, apa karna dia tampan? Tapi menurutku tidak, saat itu dia belum setampan sekarang, dulu dia kurus, pendek dan hitam, kepalanya gede, idup lagi. Tapi yang jelas dia adalah anak yang baik. Aku ingat sekali, aku pernah menagis di kelas karna pensilku hilang saat aku ingin menggambar, lalu dia memberika pensil miliknya dan berkata “cengeng” padaku. Yesung yang sekarang lebih tampan, keren, imutnya gak pernah berkurang, yang membuatku makin cintaaa, cinta,cinta, pliiiiiiiis deh yesung hentikan aura pemikatmu!



Dan aku, Moon Geun Yoong.  Aku tidak suka matematika, pokoknya yang berbau menghitung membuat kepalaku berkunang-kunang, aku lebih suka Seni. Seni musik oke, aku bisa memainkan Angklung alat musik asli dari Indonesia, di sekolahku SMA Gyosu Junior, SMA favorit di Seoul, hanya 5 orang yang bisa memainkan alat musik itu salah satunya aku *prok prok prok* Suara ku juga paling bagus di kelas. Seni rupa juga oke, aku pandai memahat, menjahit dan menggambar. Cita-citaku menjadi disainer gaun pengantin yang terkenal, agar aku bisa mendisai gaun pengantiku bersama Yesung.
Ada satu lagi, aku punya sahabat yang sudah seperti sodara sendiri. Dia cantik, bahkan sangat cantik, beda sekali denganku yang cuek pada penampilanku sendiri. tidak ada laki-laki yang tak suka padanya, tidak hanya itu dia pandai dalam pelajaran apapun. 



Namanya Yoona, cantik bukan??? Tak ada yang TIDAK mengakui kecanikanya termasuk Yesung -

Pagi itu, aku datang ke sekolah dengan rasa cemasku. Sejak semalam aku sudah tidak sabar mengintogasi Yoona karna ada kabar burung yang tak sedap di dengar, aku perlu kebenaran, kenyataan, fakta, dan pendapat, bukan gosip murahan itu.
“Yoona....” triaku di depan pintu kelas, aku berlari menuju bangkuku di samping gadis manis itu yang sedang sibuk menulis.
“kenapa lu....? masih pagi udah rusuh” tanya Yoona tanpa sedikit pun melihatku
“gu-gue...gue.... mau tanya sama lo...” kataku ragu
“yaaa....”
“aiiist.... dengerin gue, jangan nulis mulu!” ketusku padanya sembari menutup bukunya.
“apa sih sayang? Mau nanya apa hah?” kata Yoona sambil menahan emosinya
aku mulai ragu untuk menanyakannya “e...e... anu...anu...”
“apa?”
aku menggeleng-gelengkan kepalaku “aah gak jadi” aku memalingkan wajahku dari wajah yoona “udah sono nulis lagi, gue gak jadi nanya” tambahku
yoona menghela nafas panjang “haah..lu gimana sih?” dia pun melanjutkan menulisnya.

ada hening sesaat di antara kami

“lu jadian sama Yesung?” pelanku, aku tak berani memandang ke arah yoona,
Yoona berpaling padaku
“lu udah tau? Padahal gue niat ngasih tau lo nanti, gimana lu bisa tau?” katanya padaku.
 Aku berpaling pada Yoona kemudian dia berkata “semalem Yesung-oppa nembak gue. Karna gue emang udah suka ama dia, otomatis gue trima ^^” Yoona pun tersenyum manis.
Untuk pertama kalinya aku melihat senyuman Yoona yang begitu tajam menusuk jantungku.
Bagai mana mereka bisa jadian? Sedangkan dekat saja tidak? aku bingung harus berkata apa,
“oh jadi bener... eh gue ke toilet dulu, gue kebelet pipis” kataku sambil mengambil langkah seribu.
Ku kunci salah satu pintu kloset di dalam toillet wanita, cepat-cepat aku mengambil tissu sebanyak-banyaknya untuk menghapus air mataku yang dari tadi sudah bercucuran. Aku ingin marah, Yoona seolah-olah menghianatiku. Dia anggap apa, aku ini? Jadian dengan Yesung pun aku tidak di beri tahu. Hah sudah lah, masa bodo !!! aku harus segera kembali ke kelas, sebentar lagi Heechul-sonsengnim akan mengajar MTK di kelas. Di saat aku akan keluar pintu toilet, tiba-tiba “kyaaaaa” aku terpeleset karna lantai yang licin *bruuuug*
“adaw..adaw....adaw.... sakit ..... hiks” rintihku
di saat aku sedang sakit-sakitnya, aku malah di kagetkan oleh suara seseorang membuka pintu dengan keras mengenai tembok *gebraaag*
“kau kenapa?” tanya orang itu panik,
kenapa Yesung bisa berada di sini? Sepontan aku menghapus air mata yang tersisa di pipiku.
“kau tidak lihat aku terpeleset?” umpatku pada Yesung. Tak ku sangka dia menyodorkan tangannya untuk membantuku. Tapi aku tak butuh itu, aku mengacuhkannya dan berusaha berdiri sendiri, tapi malunya aku jatuh lagi. Yesung membantuku berdiri dan mengajaku keluar toilet.

Tak lama kami berpapasan dengan Heechul-sonsengmin di pelatarn sekolah
“Hey kalian!” keras Heechul-sonsengnim, “ini jam pelajaran, kenapa kalian berada di luar, cepat masuk! Eh, kau Moon Geun Young? Ah kau mau bolos lagi yak?” tuduhnya padaku
aku pun segera menjawabnya “kenapa guru jahat sekali padaku? Aku sudah berjanji pada mu tidak akan bolos lagi, kenapa guru tidak mempercayaiku? Aku tepeleset di toilet, dan sekarang pinggangku seperti patah. Sekarang guru menuduhku membolos? Kenapa semua orang tidak memperdulikan perasaanku hiks...hiks?” keluhku sambil beranjak
“a-ada apa dengannya? Kenapa dia marah padaku?” heran Heechul


@@@
Malam hari dirumahku
Yoona dan Yesung berpacaran? Yoona dan yesung berpacaran? Kenapa kalian tidak bunuh saja aku? aku menagis begitu dalam di kamar, aku membanting-bantingkan sebuah pensil di atas bantalku, pensil yang salah satu sisinya aku pahat bertuliskan “Y&M” yang 9 tahun lalu yesung berikan padaku. “tega sekali kau! Tidak kah kau tau perasaanku”
“aku sudah mencintaimu, jauh sebelum yoona mencintaimu”
“apa karna aku kurang cantik?” aku bergegas menuju ke meja riasku dan berkaca melihat wajahku, “aah ada apa dengan wajahku ini?” aku megusap-usah wajahku, yang nampak buruk karna menangis. Kemudian aku tersenyum pada diriku sendiri “benarkan, aku tidak jelek... wajahku ini terlihat baby face... tapi kenapa Yesung tidak suka padaku? Kenapa? Hua...aaa ..a ...a umma... appa...”
Keesokan Harinya
aku jadi tidak semangat bersekolah, namun hidup bukannya harus tetap berjalan. Ku usir semua sedihku, aku tak mau Yoona curiga padaku.
“naah anak-anak, guru akan mengumumkan siswa yang akan mewakili SMA kita untuk perlombaan Seni seluruh SMA di Seoul yang akan di selenggarakan di SMA kita ini” jelas guru Seni ku, Kyuhyun-sonsengnim yang sedang mengajar. Guru tampan yang sangat aku sukai.
Guru pun melanjutkan penjelasanya kembali “yang pertama siswa dari kelas 3A Hyuk Jae, dan yang ke dua adalah siswi dari kelas 3C Moon Geun Yoong, selamat”
Seketika kelasku menjadi gaduh karna tepuk tangan dan ucapan selamat padaku
“waah Moon, selamat ya” ucap Yoona padaku “aku tau kau memang yang terbaik, berjuang lah” tambahnya.
“trimaksih... gue seneng banget. Aku akan berjuang dan tak akan mengecewakan kalian semua, terimaksih” kataku lantang, dan penuh semangat
“mohon tenang anak-anak” kata Kyuhyun-sonsengnim “Moon, perlu kau ketahui. Karna Hyuk Jae sedang mengalami diare, jadi yang menggantikanya adalah Yesung dari kelas 3A”
“apa?!!!!!!!” sontak aku kaget “Yesung? Guru.. tidak,tidak, aku tidak mau!”
Seisi kelas pun heran, begitu juga Kyuhyun
“Ng? Ada apa dengan mu?” heran Kyuhyun-sonsengnim “ Bukankah tadi kau begitu bersemangat, kenapa tiba-tiba berubah fikiran” tambahnya
aku hanya diam
Yoona memegang pundakku “Moon lu kenapa? Yesung juga berbakat? Ada apa antara kau dan Yesung?” tanya Yoona curiga padaku
aku menggelengkan kepalaku “tidak ada apa-apa, sungguh” aku melihat ke kanan-kiriku semua siswa tertuju padaku “Baik lah, aku setuju...” kataku. Kelas kembali heboh akan itu.

Aku sudah melihat Yesung berdiri di depan ruang musik, dengan canggung aku pun menuju ruang musik itu
“a-anyonghaseyo...” sapaku pada yesung dengan malu-malu, dan Yesung membalas.
dia bertanya padaku “bagai mana dengan pinggangmu?”
“ba-baik” jawabku malu
 “syukurlah....aku menggantikan Hyuk Jae untuk mengikuti perlombaan ini, mohon bantuanya” aaiiih Yesung tersenyum padaku, manis sekali. jujur aku meleleh, seperti es cream magnum yang tak cepat-cepat di makan.
Kyuhyun-sonsengnim kemudian datang, dan mengajak kami ke dalam ruang musik, disana kami di beri arahan untuk lomba ini. Aku tertegun saat Yesung bernyanyi, seumur hidup baru sekarang aku mendengar Yesung bernanyi seserius ini. suaranya seperti membawaku ke dasar samudra Altantik, dalam sekali.

Hari-hari aku lewati dengan bahagia, aku lebih banyak waktu dengan Yesung. Dan itu memang mau ku. Setelah kurang lebih satu bulan kami latihan, tiba lah hari perlombaan itu.
Semua perwakilan seluruh SMA di Seoul sudah datang ke sekolahku, ramai sekali.... karna setiap peserta membawa bala tentara suporter mereka masing-masing.
Gak nyangka banget, masa tuan rumah tampilnya terakhir? Itu artinya malam hari dong . Aku sudah menahan ketegangan dari siang hari, namun tidak dengan yesung  yang tak nampak sedikit pun raut tegang di wajah imutnya. Aku melihat dia berjalan ke arahku di backstage
“cola....?” Yesung menyodorkan minuman padaku, aku yang terduduk mendongakkan wajahku ke arahnya yang berdiri di depanku. Dia menatapku, lalu ia meneguk minuman miliknya *gluk* kemudian menatap ke arah wajahku lagi, aku melihat bibir tipis Yesung mengecap-ngecap cola yg membasahi bibirnya, entah mengapa hatiku sedikit  gembira.  Aku pun mengambil cola dari tanganya dan mengucapkan terimakasih
tiba-tiba Yesung merendahkan badanya mendekati wajahku “apa kau takut? Wajahmu terlihat pucat” tanyanya padaku yg membuatku kikuk.
“n-ne...”  jawabku menunduk “aku merasa gugup, di sana banyak sekali orang. Bagaimana kalau aku tidak maksimal” tambahku
“tidak usah di fikirkan, anggap saja di sini hanya kita berdua, tidak ada penonton, tidak ada juri, tidak ada peserta lomba, hanya kau dan aku ‘em?” katanya
aku hanya diam melihat manik matanya
mulut yesung bergerak lagi “bernyanyi lah untukku, dan aku pun akan bernyanyi untukmu. Hilangkan semua bebanmu, kau pasti bisa Moon Geun Yoong  fighting...!” dia meletakkan telapak tanganya di atas kepalaku, lalu dia menegakkan badanya kembali.
Yesung kau tau, aku merasa lebih baik sekarang... jauh lebih baik dari sebelumnya, gomawo... Kataku dalam hati

“oppa.....” seru Yoona pada Yesung, wajah Yoona berseri-seri malam itu. Kemudian dia menghampiri kami “kalian sudah siap?” tanya Yoona. Yesung menjawab dan aku hanya mengangguk.
Selang beberapa saat kemudian, Entah apa yang Yesung dan Yoona bicarakan sehingga membuat yoona begitu kegirangan dan akhirnya ia tak sadar telah menumpahkan jusnya di baju ku.
“aduuh... gimana nih? Gimana? Gue mau tampil bentar lagi? Masa iya gue ke panggung kotor begini? Yoona gue musti gimana?” kataku
Yoona yang juga panik berkata “aduh... sorry,sorry gue gak sengaja. Ya udah ikut gue sekarang”
dengan sigap yoona menariku ke toilet.
Beberapa menit kemudian
Yesung dan Kyuhyun-sonsengnim nampak bermimik cemas menungguku yang tak kunjung datang
“Yesung... di mana Moon? Waktu kalian sebentar lagi” kata Kyuhyun sambil mengaruk-garuk lehernya
“aku sendiri tidak tahu guru” jawab Yesung
“kacau nih! Kacau! Gak bisa nih kayak gini” kata Kyuhyun sambil mengaruk-garuk kepalanya
*Kita panggilkan peserta terakhir dari SMA Gyosu Junior* suara MC yang sudah memanggil
“bagaimana ini guru? Apa yang harus aku lakukan” tanya Yesung
Kyuhyun yang sudah bingung dan hampir putus asa itu hanya menggaruki badannya sambil berkata “Yesung, kuserahkan ini padamu... majulah tanpa Moon!”
Akhirrnya Yesung membulatkan tekad berdiri di atas pangung, show must go on!
“Annyonghaseyo, Yesung-imnida”
salah satu juri melempar pertanyaan “Maaf Yesung, bukan kah SMA kalian mendaftarkan kau dan Moon Geun Yoong. Lalu di mana dia?”
“Mohon maaf sekali, Moon Geun Young berhalangan hadir” jawab Yesung
“aah sayang sekali. Baiklah lagu apa yang akan kau bawakan?” tanya juri itu lagi
“It has to be you” jawabnya manis
“benarkah? Aku suka selaki lagu itu. Baiklah silahkan mulai” perintah juri itu
Yesung menunduk memberi hormat kembali

“Aku mohon tunggu.....” kataku sambil terengah-engah, Aku sudah menggantikan pakaianku dengan pakaian yang di bawa Yoona, entah ia dapat dari mana pakaina itu yg jelas itu sangat bagus dan pas sekali di badanku. Aku pun naik panggung, saat itu aku merasakan hembusan angin yang membuatku kian percaya diri



aku pun menghampiri Yesung yang kala itu tersenyum padaku. Hahaha... aku tau pasti dia lega sekali


Kami pun memulai perfomence kami, aku merasakan chemistry dengan yesung yang begitu kuat. Tepuk tangan para penonton membahana seketika saat aku dan Yesung menyelesaikan lagu itu.
“Yesung...” triak Kyuhyun-sonsengnim di salah satu tirai belakang panggung, *tiiing* matanya mengedip pada Yesung. Kedipan apaan tuh? Heranku, aku masih terheran-heran pada wajah tampan Kyuhyun-sonsengnim itu.
“moon....” bisik Yesung di depanku
“heemmm” jawabku yang masih keheranan melihat Kyuhyun-sonsengnim yang sedang senyam senym gak jelas di sana.
“Moon...” panggil Yesung lagi.
Aku pun berpaling pada Yesung. Dia menyodorkan tangan padaku, aku mengkerutkan dahiku “Ng...?” apa sih maksudnya.
“kita berdansa” kata Yesung mengagetkan ku “apa kau tidak di beritahu guru, kita berdansa?”
aku hanya diam, Musik dansa yang romanits mengalun merdu merasuki hatiku, aku mengulurkan tanganku pada yesung, dia mendekatkan badanya ke arahku, dia membawaku ke kiri dan kekanan, mengayun-ayun badanku mengikuti melodi, manik matanya tak lepas memandangku. Ya ampun aku tak lagi merasakan lantai panggung, seolah aku terbang bersamanya.
kami mengakhiri pertunjukan kami dengan putaranku di tangan yesung hingga aku berada di pelukannya. Lalu dia menyerongkan badanku sedikit ke bawah.
Tepuk tangan riuh saat itu, aku senang penonton puas dengan penamilan kami, begitu pun juri. Sekolahku sangat bangga, aku dan yesung bisa menyabet piala juara 1. Oh Tuhan ini keberuntunganku.


@@@

Lain cerita dengan cinta dua “Y” itu, Yoona dan yesung semakin hari semakin dekat, mereka sering menampakan kedekatan mereka di depan mataku!
Contohnya saja, saat Yesung berrmain basket Yoona menunggunya di pinggir lapangan dengan botol air minum yang Yoona pegang, sesekali Yesung menghampiri Yoona, Yoona pun memberikan botol padanya, sebelum yesung kembali ke lapangan Yesung mengacak-acak rambut Yoona untuk mengajaknya bercanda. Saat melihat itu, aku langsung berlari ke gedung olahraga hanya sekedar untuk bertriak sekuat-kuatnya.
setiap hari, di jam istirahat sekolah, mereka selalu ke kantin berdua, Yesung selalu membagi makananya pada Yoona, aku hanya bisa meremas-remas sendokku hingga bengkok, jika sudah tak tahan, aku kembali ke gedung olahraga untuk berteriak.
pernah yoona terkilir kakinya saat jatuh bersamaku di sekolah, dengan tampang cemas yesung menggendongnya ke uks, saat aku melihat perhatian yesung terhadap yoona di uks aku memilih ke gedung olahraga lagi.
Masih banyak yang Yesung lakukan untuk Yoona, Tapi aku tak mau menceritakanya. Jujur aku cemburu, sangat cemburu.
Pada akhirnya, aku sedikit menghindari Yoona, maksudku menghindar dari kebahagian yang mereka rasakan di atas penderitaanku. Aku rasa, Yoona juga menyadari perubahan sikapku.

Suatu hari, Yoona berkunjung ke rumahku. Aku gak nyangka umma bilang ke Yoona kalo aku satu minggu mengurung diri di kamar. Aish, umma malu-maluin aja.
“lu sakit? Pantesan di kelas lu jadi pendiem” kata Yoona
“gue gak sakit kok” jawab ku
“terus? Kenapa lo kayak gini sih Moon?” desak Yoona “kalo lo ada masalah, kan lo bisa ngomong am gue, ngapain lu pendem sendiri? Lu mah kebiasaan” tambahnya
aku hanya diam
Yoona masih menunggu aku berbicara “Moon, lu masih gak mau cerita nih? Gue lama-lama sebel deh kalo lo tertutup kayak gini” kata Yoona
aku sadar Yoona sedikit marah “beneran gak ada apa-apa sayang” kataku
Yoona memalingkan wajahnya dari ku, yaaaaelah dia beneran ngambek
“gu-gue gak tau gue kenapa Na. gue lagi ngerasa bimbang, uring-uringan rasanya, gue gak tau gue kenapa” jawabku
yoona pun menoleh ke arahku “itu karna lo gak mau jujur ama diri lo sendiri. Kalo lo mau jujur ama perasaan lo, lu bakal tau uring-uringan lo ini kenapa”
aku pun diam, mencerna perkataan Yoona. Benar apa kata Yoona, aku tidak jujur pada diriku sendiri, aku tak mau mengakui bahwa aku mencintai Yesung dan aku tak mau mengakui bahwa aku iri pada Yoona, aku pun tak mau mengaku bahwa aku sudah cemburu pada Yoona.
Yoona membuyarkan lamunanku “hey... lu kenapa ngelamun say?” tanya Yoona
“ah engga.... oh ya lo mau minum apa, biar gue ambilin” tawarku
Yoona meminta segelas coklat hangat padaku, aku pun beranjak hendak keluar kamar. Tapi, aku melihat Yoona mengambil buku seketsa ku yang aku letakan di atas meja belajarku.
“JANGAN.....!” seruku sambil merebut buku ku dari tangan Yoona
Yoona heran padaku “elo kenapa sih? gue kan belum pernah liat buku lu yang itu” tangan Yoona hendak meraih buku miliku.
aku menyerongkan badanku dari Yoona
“oh.. lu ngajak gue ribut ya... he he he” kata Yoona,
Apa yoona tidak melihat mimik serius di mukaku? Kenapa dia malah menggodaku, mengajak ku bercanda dengan merebut buku milikku ini. Sumpah, aku gak mau Yoona melihat gambar miliku ini, Aku berusaha menghindarinya, memegang erat-erat bukuku agar tak lepas, tapi Yoona memaksaku. Aku tak sadar aku mendorong Yoona hingga terduduk di lantai kamarku, Yoona menatapku heran.
“sudah ku bilang kan, kenapa kau tetap memaksa?” kataku “Maaf kan aku Yoona, cepat bangun...” aku menjulurkan tanganku pada Yoona.
Yoona mengulurkan tangan putihnya, tapi bukan pada tanganku, Tangan Yoona mengambil selembar kertas yang terjatuh di bawahku. Aku menyadarinya, kertas itu sudah kurebut jika tangan Yoona tidak menangkis tanganku.
“A-apa ini....” tanya Yoona padaku
Apa yang harus aku katakan padanya saat dia melihat seketsa wajah Yesung yang aku buat. Aku bungkam. Yoona mengambil buku itu dari tanganku, melihat lembar demi lembar seketsa wajah Yesung di dalamnya.
“apa yang aku lihat ini Moon?” desaknya padaku “kau mencintai Yesung-oppa... ha? sejak kapan? kenapa kau membuat seketsa wajahnya?” tanya yoona
aku masih diam menahan air mata
“ Apa kau mencintainya??? Jawab aku!” tajam Yoona padaku
aku tersentak saat Yoona bertriak padaku
Yoona masih menginrogasiku “kenapa diam saja? Jawab aku, hiks”
“mianeyo Yoona... mianeyo.... hiks hiks” kataku
Yoona menggeleng kan kepalanya “kau anggap aku ini apa? Kenapa kau tega menutupi ini dariku? Hiks” kata Yoona, kemudian beranjak begitu saja meninggalkanku.
tubuhku lemas, aku jatuh terduduk di samping ranjangku. Aku begitu menyesali perbuatanku ini tapi mau bagaimana lagi, yoona sudah mengetahuinya aku pun hanya bisa menangis.

sejak malam itu aku dan Yoona tidak pernah mengobrol, walaupun kami satu bangku Yoona seperti tak menganggapku.  Dia tak mendengarkanku saat aku berbicara padanya. Yoona benar-benar marah.

kehilangan sahabat lebih menyakitkan bagiku dari pada kehilangan pacar. Aku tidak cukup pandi bergaul, maka dari itu aku tidak punya banyak teman, tapi tidak masalah bagiku aku sudah memiliki satu sahabat yang sangat aku percaya,hanya Yoona, bagiku itu sudah cukup. Aku tak tau harus dengan apa aku meminta maaf padanya. Aku stres memikirkannya.

suatu siang di jam istrahat sekolah. Aku lebih memilih ke gedung olahraga dari pada ke kantin untuk makan siang, aku tidak merasa lapar semenjak kemarin malam. Aku membawa salah satu bangku di sana, aku rapatkan bangku itu di salah satu tembok, sebenarnya dulu aku pernah menyembunyikan jepit Yoona di salah satu fentilasi udara gedung, Dan sekarang aku ingin mengembalikanya.
Entah ada apa denganku, kepalaku tiba-tiba pusing, badanku berkringat dingin, tubuhku lemas seolah tak ada tenaga lagi untuk berdiri, aku pun kehilangn keseimbangan, dan hanya hitam pekat yang aku lihat.

Beberapa menit kemudian, di ruang UKS

Untuk sesaat aku tak ingat dan merasakan apa-apa, Aku membuka mataku dengan menahan pusing yang lumayan sakit rasanya, aku mengedip-ngedipkan mata untuk mempertajam penglihatanku. Aku melihat Yesung duduk di kursi tak jauh dari tempatku berbaring.
“kau sudah sadar?” tanyanya padaku
“kau yang membawaku kemari?” tanyaku balik
Yesung menjawab “aku tidak sengaja lewat”
hening menemani kami beberapa saat
“apa yang terjadi antara kau dengan Yoona?” pertanyaan yesung yang tiba-tiba mendesakku
Aku diam tak menjawab
“apa yang membuat yoona begitu marah padamu?” Tanya Yesung lagi
aku masih diam,
Yesung juga masih menunggu jawaban dariku
“diam, apa hanya itu yang kau bisa?” tajam yesung padaku  “apa sifatmu yang seperti itu menguntungkan untuk mu? Kenapa kau tidak mau mengatakan apa yang ada di hati mu? Apa diam menyelesaikan masalah? Kau tahu, sifat mu ini sudah lama menyakiti dirimu sendiri!” pedas yesung, kemudian ia beranjak pergi keluar uks, meninggalkan ku.
Aku sendiri tidak mengerti, kenapa aku terlalu banyak diam? Hati ku ingin sekali mengatakan, aku lah yang salah, aku sudah salah mencintaimu Yesung, aku tau kau tak pernah menyukaiku, tapi kenapa aku terus saja berharap padamu. Kini apa lagi yang sudah aku perbuat, sahabatku begitu marah padaku karna ke egoisanku sendiri, yang hanya memikirkan kebahagianku. Tanpa mau mencoba merelakan kebahagian untuk kedua orang yang aku sayangi.
sekali lagi, aku hanya bisa menagis.
tak lama terdengar, suara menyapaku di balik pintu uks, aku kenal suara itu, yah itu Kangin-oppa
“apa kau baik-baik saja? Aku di beritahu seseorang bahwa kau pingsan di sekolah” jelas Kangin yang sudah duduk di sampingku
“oppa bawa aku pulang, hiks”
“apa perlu kita ke dokter?” tanya kangin
aku mengelengkan kepalaku, Kangin-oppa menggendongku ke mobilnya dan kami pun pulang.

Malam itu, kangin oppa menginap di rumahku, karna umma sedang keluar negri untuk pekerjaan bisnis. Semenjak Umma dan appa berpisah, aku dan kangin oppa jarang sekali bertemu. Aku ikut dengan umma, dan kangin-oppa ikut dengan appa.

Kangin-oppa sudah mengetuk pintu kamarku pagi-pagi,
“saeng, apa kau sudah bangun?” *tok,tok,tok*
aku menjawab dari dalam “Ne... kau yang membangun kan ku oppa”
aku pun membuka pintu,
“Ng, oppa ap yang kau lakukan?” heranku melihat Kangin-oppa memunggungiku.
“oppa....” seruku sambil menarik-narik bajunya
kangin pun membalikan badanya, aku terkejut oleh nyala lilin di atas kue tart yang kangin pegang “happy birthday to you... happy brithday to you..” kangin oppa menyanyikan lagu itu untuk ku hingga selesai, aku terharu dan tak mampu membendung air mata.
“sebenarnya aku ingin memberikanya saat tengah malam, tapi aku takut mengganggu istirahatmu” jelas kangin-oppa
“gomawoyo oppa, hiks” kataku
“apa aku yang pertama mengucapkanya?” tanya Kangin
aku mengangguk “kau selalu yang pertama oppa, hiks”
“anak cengeng, sudah sekarang tiup lilinnya”
aku mengambil ancang-ancang, bibirku menguak namun tangan kangin menahan mulutku, hingga aku mendelik ke arahnya, apa maksudnya?
“make a wish” pelan kangin-oppa
aku memejamkan mata dan berdoa dalam hati, Ya Tuhan terimaksih aku masih hidup hingga saat ini, aku mohon kembalikan sahabatku. Aku tak mau jauh darinya. Dan untuk yesung, semoga aku bisa melupakanya, aku ingin dia bahagia dengan cinta sejatinya.
aku pun meniup lilin itu,
“ini ada bingkisan untukmu, aku menemukanya di pagar rumah” kata Kangin-oppa
aku membuka bingkisan itu, dan melihat isi dalamnya
Kangin masih berbicara padaku “kau mau kado apa dariku, biar aku belikan”
aku masih sibuk dengan bingkisan di tanganku “oppa aku harus segera pergi” kataku smabil menutup pintu *blam*
“a-apa dia tidak mau kado dariku?” heran Kangin

Hari ini adalah hari minggu, aku pergi menuju rumah Yoona karna aku tahu bingkisan tadi darinya.
saat tiba di rumahnya, ibu yoona mengantarku ke ruang tari Yoona, yah aku tahu, yoona pasti sedang menari balet. Saat sampai, aku hanya berdiri di pintu melihat yoona menari.
“aku mempunyai satu sahabat yang tarianya seindah ini” kataku pada Yoona, kemudian aku berjalan mendekatinya. Tapi Yoona mengacuhkanku
aku berdiri di depan yoona yang sedang menari
“lihat ini, aku memakainya” kataku girang sambil menunjukan gelang dari yoona yang aku pakai, tapi yoona tak melihatku sedikitpun,
“gomawoyo... Yoona aku sangat menyukainya^^ oh ya aku bawakan kue ulang tahunku” aku mengeluarkan tuperware dari dalam tasku, Yoona masih mengacuhkanku
“ini potongan pertamaku, aku tidak memberikanya pada oppa, umma atau pun appa. Ini khusus untukmu” lirihku, kali ini aku berhasil membuat yoona terhenti, dan kini dia sedang menatapku.
“asalkan kita tetap bersahabat, aku akan melupakan Yesung... Yoona ku mohon, makanlah kue ku ini hiks, ayolah...” aku tertunduk menyembunyikan air mataku,
Yoona langsung memelukku “kenapa kau bodoh sekali... bukan itu maksudku, hiks” kata Yoona yang ikut menangis
“mianeyo yoona... mianeyo... hiks” kataku
“aku juga minta maaf...” balas Yoona, kemudian Yoona melapaskan ku dari pelukanya, dia memegang pundakku
“kau tau, kenapa aku marah padamu?” tanya Yoona padaku
aku mengangguk
“itu bukan karna kau mencintai Yesung” kata Yoona “tapi karna sikap tertutupmu padaku” tambahnya
aku hanya diam dan mendengarkan Yoona
kemudian Yoona bertanya lagi padaku “apa artinya aku bagimu Moon?”
“sahabat...” jawabku
“hanya itu?” tanya yoona
“kau sudah seperti sodaraku, Yoona”
ada raut kesal di wajah manis yoona “lalu kenapa kau tidak mau memberi tahu ku bahwa kau mencintai Yesung, aku sudah tau sebelum aku melihat seketsa wajah Yesung. Aku bisa melihatnya dari beberapa gambarmu yang lain, dan dari caramu memandang yesung, aku sudah tau semuanya Moon, tapi kenapa saat aku menanyakanya kau selalu tidak jujur padaku...?”
“ma-maafkan aku...” lirihku
Yoona mengambil nafas panjang “aku hanya ingin kau mengungkapkan perasaanmu. Jangan bohongi dirimu sendiri moon, itu akan menyakitimu...”
Yoona belum selesai “ sekarang katakan padaku, bagaimana perasaanmu pada Yesung” pelan Yoona
“a-aku memang mencintainya, bahkan aku sangat mencintainya” kataku “aku mencintainya sejak aku kelas tiga SD, saat dia memberikan pensilnya padaku, hanya karna aku menagis, sejak itu lah aku mencintainya hingga saat ini. Aku tau Yesung tidak pernah mencintaiku, dan aku tidak mau membuat dia canggung dan menjauh dariku, karna dia tahu aku menyukainya, karna bagiku aku sudah bahagia saat aku bisa melihatnya tertawa dari dekat. Yoona maaf kan aku?” kataku sambil melihat ekspresi wajah Yoona.
Yoona menjawab “untuk apa kau minta maaf? Lagi pula perkataan mu tadi tidak benar”
“apa maksudmu” tanyaku
Yoona tersenyum padaku “Kau tahu? Yesung juga mencintaimu, ...”
apa yang dia katakan? Apa Yoona sedang berbohong padaku? Tanyaku dalam hati
“aku minta maaf, aku telah membohongimu. Sebenarnya aku tidak pernah berpacaran dengan Yesung” kata Yoona
“apa...? apa yang kau bicarakan?”
Yoona pun mulai menjelaskan “Dengar, kau tau kenapa Yesung menolongmu di toilet saat kau terpleset? Dia mengikutimu, dia ingin melihat apa reaksimu saat mendengar kami berpacaran. Begitu juga saat kau ke gedung olahraga dan pingsan, di sana. Yesunglah yang menggendongmu ke uks, kalau bukan karna yesung yang saat itu mengikutimu, pasti tidak ad yang tahu kau pingsan di situ. Sebenarnya saat perlombaan menyanyi, aku sengaja menumpahkan minumanku ke bajumu, itu aku lakukan agar kau memakai gaun putih yang yesung belikan untukmu. Kau lihatkan wajah yesung saat kau naik ke panggung? Mengenai dansa itu juga, ku rasa itu akal-akalan Yesung dan Kyuhyun-sonsengnim saja. Yesunglah yang merencanakan ini semua, dia menyuruhku berpura-pura menjadi pacarnya, agar kau cemburu, dan kau mau mengakui jika kau memang mencintainya. Dan nampaknya ini berhasil huehehe” jelas yoona panjang lebar, luas alas di kali tinggi
“kyaaaa.......!!! ke-kenapa kalian tega sekali padaku?” umpatku


@@@
Sore hampir petang waktu itu, aku keluar dari rumah Yoona, aku masih tidak percaya apa yang aku dengar hari ini, benarkah yesung mencinta ku? He he he
aku meneruskan jalanku, menyusuri trotoar. Tak lama ada seseorang dengan sepedahnya menghampiriku dari belakang
“perlu tumpangan?” kata Yesung
aku kaget melihatnya saat itu, “a-anio....” jawabku malu
“tidak....? Baiklah jalgayo.....” kata Yesung sambil berlalu. Dia menghilang di persimbangan depan.
aahh, pabo! Pabo! Kenapa aku bilang tidak? Sebenarnya aku ingin naik sepedah bersamanya, haah bodohnya aku. Tapi, apa yang sedang dia lakukan di sini? Hmmm entah lah.
aku melanjutkan perjalananku, namun di persimpangan depan itu, aku melihat Yesung berhenti, entah apa yang ia tunggu, apa ban sepedahnyaa kempes?
“Ada apa? Kenapa berhenti di sini?” tanyaku pada Yesung
Yesung menatapku “ayo pergi, aku akan mengajakmu ke suatu tempat?”
“a-apa?”
Yesung menyuruhku naik di belakang sepedahnya, dengan canggung aku berdiri di belakangnya, memegangi kedua pundaknya. Kemudian dia mengayunkan sepedahnya dan membawaku.
Sepanjang jalan aku dan Yesung tidak mengobrol, mungkin kami menjadi canggung, Aku tidak tahu dia akan membawaku kemana, yang jelas aku tahu tempat ini masih di sekitar rumahku.
dan tiba lah kami di sebuah tempat, aku baru sadar ini bukit yang selalu aku lihat dari jendela kamarku.
“untuk apa kita kesini?” tanyaku pada yesung
tangan Yesung menunjuk ke atas langit “lihat disana!”
aku pun mendongak ke atas, Ini pertama kalinya aku melihat jutaan bintang seindah ini, aku tersenyum tertegun.
“kau pernah ke sini sebelumnya?” tanya yesung
aku menggeleng “tidak, aku baru tahu ada tempat eindah ini”
“kau suka? Apakah kau suka bukit bintang ini?” tanya yesung
aku mengangguk, dan kembali melihat jutaan bintang di atasku
“selamat ulang tahun Moon” pelan yesung padaku
aku perpaling padanya, dia pun menatapku. Kemudian dia mengeluarkan isi kantung celananya
“ini untukmu” katanya
aku diam termenung, melihat apa yang ia sodorkan padaku
“tadinya aku tidak mau membelinya, tapi penjaga toko itu bilang. Jika seorang gadis memakai giwang yang aku berikan ini, gadis itu tak akan lari dariku” katanya sedikit malu
aku tak sadar yesung sudah merendahkan badanya, dan memakaikan giwang itu di kakiku.
“lihatlah...” kata yesung “kau suka?” tanyanya padaku soal giwang di yang menghiasi kakiku
aku pun mengangguk
Yesung kembali mengarahkan tatapannya pada jutaan bintang di atas sana
“a-aku... aku...” kataku ragu
Yesung melihatku
“saranghaeyo oppa... sudah lama sekali aku ingin mengatakanya, aku sudah mencintaimu sejak dulu, sejak pertama kali kau memberikan pensilmu padaku, dan sampai saat ini aku masih sangat mencintaimu hiks” kataku ,
“aku sudah tahu, cengeng...” pelan Yesung “bahkan aku sudah mencintai mu saat aku melihatmu menangis hanya karna sebuah pensil” Yesung menghapus air mataku dengan tangannya, dan kemudian dia menggenggam tangan kiri ku dengan erat.
“aku minta maaf, karna aku sudah membohongimu” tambahnya lagi  
Yesung menujuk satu bintang padaku “lihat bintang itu, bintang itu adaalh bintang yang paling terang, kau bisa melihatnya?” dan ia pun tersenyum.

Bukan, itu bukan bintang yang paling terang. Bagiku bintang yang paling terang adalah bintang yang kini berada di sampingku. Yesung aku sangat mencintaimu.

           THE AND .... np: Cinta Gila-T2

Kisah ini, cuaman fiktif, temanya sih aku karang dari hidupku sendiri. Yah, aku pernah suka sama seseorang sejak aku kelas 3 SD, tapi sialnya dia jadian ama sahabatku di smp/sma (aku lupa), tapi nasibku tak seberuntunng Moon Geun Yoong  yang bisa meraih cintanya.

Kamis, 15 November 2012

"Batu angke-angke" yang bisa meramal nasib

Waktu pertama kali di ceritain tentang batu angke-angke sama uny Refda aku gak percaya. Soalnya apa? waktu itu uny bilang, "kalo bisa ngangkat batu angke-angke apa yg km minta bisa terwujud" masa sh sebuah batu bisa ngabulin permintaan seseorang.

Semua berawal dari keberangkatanku ke Padang sumatra barat bersama uny Refda beberapa bulan yg lalu untuk menghadiri pernikahan Uny Dian di sana. Akhirnya pesta selama 3 hari berturut-turut itu selesai dengan hikamt, aku dan uny refda pulang ke rumah si uny refda ini di kota Batu Sangkar, di nagari tanjung, kecamatan Sungyang, kabupaten Tanah datar, tepatnya rumah uny Refda itu di samping / persis banget pinggir rumah Gadang (rumah adat Padang) milik Datuak Bandaro Kayo yang di dalamnya itu ada sebuah batu yg namanya "Batu Angke-Angke".


 *abaikan sosok gadis yg sedang bersandar di tiang itu
Ini adalah gambar rumah gadang tadi dari depan.


kalo bentuk batunya itu kayak tempurung kura-kura terbalik, bagian atas batu datar terus ada lubangnya di tengah, warnanya hitam, ada lapisan kuningan gitu, aku gak tau itu emas apa tembaga, ada lafad Alloh Swt sama Nabi Muhammad saw. tapi aku sendiri gak ngeh di bagian mananya.


Kurang lebih kayak gitu tuh bentuk batunya kalo dari depan.
gak sembarang kalo mau ngangkat itu batu, ada langkah-langkahnya, istilahnya ada tatak ramanya, tinggal baca aja cara-caranya di salah satu dinding rumah itu.
Buat pengalaman ku sendiri sh, yg pertama kali aku rasain saat masuk tu area batu angke-angke aiiist dingin bget, aura magis-nya berasa, jantung degdegan, aku sempet ngulang ritualnya dari awal karna aku ngerasa konsentrasiku pecah pas udah ngejogrok di depan batu itu, pikiran ku bingung mau doa apa? (boleh di deskripsikan minta atau niatan atau semacamnya). Saat itu doa ku lama bgt, karna permintaan atau niatan ku banyak. aku sempet mikir aku penegn jadi istrinya Kyuhyun kira-kira bisa enggak? *plaaak
satu kali aku angkat itu batu susah banget, kayak ogah banget ama gue di angkat, aku kerahin semua tenaga dalamku tapi gak mau juga itu batu pindah ke pangkuan ku. sumapah itu batu kayak ada yg nyedot dari bawah jadi berat bgt. Oke aku coba doa yg bener lagi, ngurangin beberapa permintaan ku tadi, dua kalinya gagal, tiga kali nya aku angkat juga gagal, Nah yang ke emapat kalinya aku punya sebuah doa, atau niat-an yg penegen aku kejar, subhanalloh semoga benar Alloh mengabulkan doaku itu, dan batu itu pun bisa aku angkat. Aku gak bisa nge-share foto ku yg pas ngangkat itu batu, karna saking heranya uny dian ame uny refda gak mengabadikan momen itu.

So, Batu angke-angke bukan pengkabul permohonan, insalloh itu hanya simbol, hanya setitik pentunjuk dan gambaran dari Alloh swt untuk apa yang kita harapkan di kehidupan dunia. Tentunya semua bergantung dari usaha dan doa si manusianya sendiri, dan Alloh swt lah yang menentukan semuanya.

Indonesia indah, begitu juga budayanya, wisata, dan sejarah lainya. Semoga tempat wisata lain di Indonesia bisa lebih di kenal oleh negara lain.

Rabu, 18 Juli 2012

Kyuhyun, Please For Give Me

KYUHYUN PLEASE FOR GIVE ME

Judul                    : Kyuhyun, Please For Give Me
Gendre                 : komedi romantis
Tokoh                   : Kyuhyun, Yesung, Eunhyuk, dan Sunghyun (tokoh fiksi)
OST                     : Dont Leave By T-ara

                                                             :: :: ::

Suatu pagi di bawah lagit Mokpo korea. Di sebuah rumah susun sederhana, di lantai dua, tepat di pintu berwarna coklat, di dalamnya ada seorang ibu muda tengah sibuk berkutat-kutat dengan peralatan dapurnya.
                        
 
Dia bernama kyuhyun, seorang single parent yang cantik, putih, lemah lembut, memiliki aura keibuanya yang terpancar manis di wajahnya, dan senyumnya yang khas bisa menghanyutkan banyak pria di sungai Han.

*tingtong....tingtong...*
suara bel rumah kyuhyun, pagi itu
“eh.. siapa lagi, pagi-pagi begini sudah datang?” gumam bibir tipisnya. Ia menuju pintu dengan anggun, memutar gagang pintu berwarna coklat itu dan membukanya. Ada sosok laki-laki tampan berdiri di balik pintu dengan mendaratkan senyuman manis pada kyuhyun



                                    
Dia adalah Yesung, lelaki yang tak asing lagi bagi Kyuhyun.
Dengan cepat, ada raut musam di wajah Kyuhyun yang lembut, semua keanggunan yang kyuhyun miliki dalam sekejap musnah. Pintu itu sudah tertutup, jika saja tangan Yesung tak menahanya.
“Tunggu.. changi” kata Yesung yang masih menahan pintu itu
“mau apa si, kemari?” kata Kyuhyun “ sudah sana pergi!”tambahnya
“changi.... aku ini masih suami mu. Apa kau tidak merindukanku?” pelan Yesung memelas
“suami kata mu?” bibir Kyuhyun menyinyir “omong kosong!!! Sudah sana pergi!  Jangan datang lagi!”tajam Kyuhyun. “lihat apa? Issst bolot amat si jadi orang. Pergi gak?” Tangan Kyuhyun menguak di  balik kepalanya
Yesung menatap lekat pada Kyuhyun. Dalam benaknya ia berkata, banyak wanita yang sangat nampak angker jika sedang marah,namun itu tak berlaku pada kyuhyun. Ia tetap cantik, bahkan ke seksi annya makin menguak jika ia sedang marah.

“Mamih.... huuuu..huuuu” suara tangis yang memecah kesunyian.
Kyuhyun menoleh pada salah satu kamarnya, Begitu juga Yesung yang mencoba melihat dari celah celah pintu yang masih di tahanya.
“itu Sunghyun, changi?” tanya Yesung pada Kyuhyun
“bukan urusanmu..!” tajamnya “dari tadi di suruh pergi juga! Sana, sana!”
*blam*
Kyuhyun mengunci pintu itu, kemudian bergegas menuju kamar anaknya. Pasti Sunghyun yang berumur 2 tahun, buah hatinya bersama Yesung sudah bangun dari tidurnya, pasti dia panik karna Kyuhyun tak di sampingnya.
Kyuhyun membuka pintu  kamarnya, mendapeti jagoan kecilnya begitu sedih,

                              
“huuu..huuu.. mamiiiiih ” rengek Sunghyun
“cup..cup...cup.. anak mamih yang paling ganteng” Kyuhyun memainkan bibirnya “masa superman nangis? Kekekekk...yuuk... mandi. Trus mamam” bujuknya
“gak mau mamih! Cunghyun gak mau mandi huuu huuu” Sunghyun makin ngambek
“ooh, jadi Sunghyun gak mau mandi nih??” kata Kyuhyun mencurigakan “yaa udah, mamih gak mau beli-in Sunghyun kura-kura...” di ujung kalimat ia memalingkan wajahnya dari Sunghyun
“mamiiih....”pelan Sunghyun memelas
Kyuhyun berpaling pada Sunghyun

“cunghyun mandi...” pelannya sambil mengalungkan tangan pada pundak ibunya.

 “anak mamih yang paling pinter...” katanya seraya mendaratkan kecupan hangat di pipi Sunghyun.
Jawaban yang aman bagi Sunghyun, ketimbang ia harus meladeni ancaman ibunya,

Setelah beberapa lama, Kyuhyun dan Sunghyun bersiap, mereka keluar rumah, kyuhyun mengendong Sunghyun dengan lembut. Kyuhyun sangat kaget mendapati  Yesung masih bertengger di depan pintunya.
“ngapain lu... masih disini?”
Yesung terpaku pada Sunghyun yang Kyuhyun gendong “Sunghyun... anak papih”
“dont touch my son!” tajam Kyuhyun sambil membuang tangan Yesung
“changi... ijinkan aku mengendongnya. Semenjak sunghyun lahir aku belum pernah mengendongnya” pinta Yesung
“kau sendiri yang memilih itu, sekarang kau mau menyalahkanku haa? Aku benci seka....”
tangan mungil sunghyun memegangi bibir tipis Kyuhyun “mamiiih....” lirihnya. Entah apa yang hendak sunghyun katakan. Kyuhyun menatap maik mata sunghyun yang bening
“haah.. sudah lah” katanya pada Yesung.
Kyuhyun beranjak dari situ, meuju pintu tetangganya Nyonya Eunhyuk seorang wanita berdarah belasteran Korea dan Inggris.


“eh... Sunghyun....” kata Eunhyuk hangat sembari merebut Sunghyun dari gendongan Kyuhyun, “Cin... kok udah siang begini lu belum berangkat kerja. Tumben?” kata Eunhyuk
“gimana gue gak telat? Noh.. si borokokok Yesung pagi-pagi udah bikin gue repot” ungkap Kyuhyun
“What? Yesung? Your husband, right?” kaget Eunhyuk “gimana Yesung cin? Lu udah sekian lama gak ketemu dia kan?” tanya Eunhyuk

Kyuhyun menunduk menyembunyikan senyumannya “dia makin ganteng hyuk” tanganya sudah tertekuk anggun menutupi bibir indahnya.

Eunhyuk menatap Kyuhyun curiga “hmmm.. apa kau memaafkannya?”
“mana mungkin semudah itu gue maafin dia!” keras Kyuhyun, mukanya kembali angker “setelah apa yang udah dia perbuat sama gue! Gue gak bisa terima, bisa-bisanya dia, di saat gue hamil tua, dia malah pulang dalam keadaan mabuk, dianter perempuan lain ke rumah gue hyuk. Bayangin perasaan gue!” kesal Kyuhyun mengingat kejadian dua tahun lalu.
“sabar-sabar cin.... lu kenapa si gak mau denger alesan dia? Main usir aja,malem itu juga” kata Eunhyuk, seraya tanganya menangkap tangan mungil sunghyun yang menjambak rambut pirangnya.
“cin nanti kita lanjutin lagi yak, gue udah telat nih” kata Kyuhyun “sunghyun sayang, nurut sama bibi yak nak, mamih pergi kerja dulu” kyuhyun mencium Sunghyun dengan lembut.

Di sisi lain Yesung terus mengikuti Kyuhyun sampai ke tempat kerja. Memperhatikan Kyuhyun hingga  Kyuhyun mengilang di balik pintu butik miliknya. Yesung duduk di bangku taman sebrang jalan dengan  sandwic dan segelas coklat hangat di tanganya, jelas ia lapar karna belum sarapan.

Jam makan siang tiba, kyuhyun keluar butik meuju restoran samping butiknya. Kyuhyun mengambil bangku di bawah jendela besar faforitnya. Tak lama ia memanggil pelayan restoran itu, namun pelayan itu malah datang dengan nampan di tanganya.
“silahkan nyonya..” ramah pelayan itu. Ia menyajikan lemon tea dan ramen lada hitam yang membuat  perut kyuhyun makin keroncongan.
“maaf, ini untukku?”tanya Kyuhyun “aku sama sekali belum pesan makanan? tapi tak apa memang aku sedang ingin makan Ramen ini, trims” ada senyum di ujung bibirnya
Kyuhyun mengambil sumpit di samping mangkuk ramen itu, namun ia terhenti, manik matanya memandang lekat-lekat pada tissu yang terlipat di depannya, ada tulisan yang mengisi tissu itu,

“For Give Me”

kyuhyun terdiam, dia meletakan sumpitnya, merobek-robek tissu itu dengan cungas “haah, takkan aku maafkan!” gumamnya “pelayan.....?” serunya pada pelayan. Pelayan itu datang, dengan membawa nampan lagi, pelayan itu mengganti ramen kyuhyun dengan nasi goreng yang sangat harum, membuat perut kyuhyun kian berdangdutan.
‘ini? nasi goreng ini? nasi goreng buatan Yesung, resep yang ia dapatkan dari Indonesia saat kita bulan madu, sudah lama sekali aku tidak memakanya’ gumam kyuhyun dalam hati. Kyuhyun berpaling pada pelayan yang berdiri di sampingnya “maaf, aku tidak jadi makan”
Kyuhyun beranjak dari kursinya “dasar si borokokok Yesung!!!!! Apa dia minta di hajar?” kyuhyun mengeratkan giginya “berani-beraninya dia merusak selera makanku” tambahnya. Kyuhyun kembali ke butiknya melanjutkan pekerjaanya.

Hari kian petang, di dalam butik Kyuhyun menerima bingkisan dari seorang pengantara makanan, jelas ia merasa bingung karna ia tak memesan makanan malam ini, yah, bisa di tebak nafsu makan kyuhyun telah hilang oleh kedatangan suaminya. Sebelum membuka bungkus makanan, kyuhyun terlebih dulu membuka gulungan kertas yang  di ikat dengan pita berwarna biru muda kesukaan kyuhyun.
Changi... aku mohon makanlah
aku tahu kau belum makan dari tadi siang

kyuhyun menyiyirkan bibirnya “Kata siapa? Aku sudah makan biskuit. Sok tau amat si”

dua bapau isi daging, kesukaanmu changi,
aku juga belikan bapau isi kacang merah,
kau harus makan sayur, agar kau tetap sehat
“iya.. aku juga tau kok...”
Changi, Aku belikan kau coklat hangat
minumlah... selagi hangat,

“ni orang, bawel amat si” kyuhyun menyinyirkan lagi bibirnya
Changi... aku masih di luar
malam ini akan ku antar kau pulang
sudah! Jangan membaca suratku terus
cepat makanlah...
Saranghae changi....
“idih siapa lagi yang penegen baca suratmu Yesung?” bibirnya masih menyinyir “aduh,, laper si. Tapi masa iya gue makan ni bapau” lirih kyuhyun, ia memandang ke luar jendela butiknya. dengan cepat dia mengemas barangnya dan bersiap pulang,
Benar saja Yesung sudah menunggu di depan butik dengan mobil jazz berwarna putih miliknya, Yesung tersenyum ke arah kyuhyun, namun kyuhyun membalas senyuman itu dengan air tuba “nih, bapau-nya” pedas kyuhyun  seraya meletakan kantung plastik itu di atap mobil Yesung “sudah ku bilang kan! Jangan ganggu! Kau malah membuat selera makanku hilang, kau tahu itu?” pandang kyuhyun menantang

“maaf kan aku changi, tapi aku tak bermaksud begitu” jelas yesung “baiklah jika kau tak menerimanya. Sekarang masuk lah ke mobil, aku akan mengantarmu pulang” tambahnya
“kau pikir aku tidak bisa pulang sendiri? aku bisa pulang sendiri!” Kyuhyun beranjak
“changi... aku mohon masuklah” tangan Yesung memegangi tangan halus Kyuhyun
“Ogah!” keras Kyuhyun “aku gak butuh perhatianmu! Pergilah dari hidupku!” jelas Kyuhyun berbohong, sejujurnya ia sangat membutuhkan perhatian Yesung yang sangat penyayang itu, tanpa Yesung,  separuh nyawa kyuhyun seolah  hilang selama dua tahun ini.

Hujan tiba-tiba turun lebat malam itu, hujan itu menemani langkah kyuhyun yang amat pelan, sebenarnya kyuhyun membawa payung namun ia tak menggunakannya. Ada air yang mengalir dari matanya, mungkin itu hanya air hujan?  hanya kyuhyun lah yang tahu.

 Keesokan harinya,

Kyuhyun membuka pintu menuntun Sunghyun, Kyuhyun hendak menitipkan Sunghyun pada Eunhyuk
“pok, ame, uhuk...uhuk.. akhm.. pok ame,ame balalang kupu-kupu...” kyuhyun mengajak Sunghun bernyanyi “siang makan nasi kalo malam minum???”
“cucu...” sahut Sunghyun yang kegirangan menepuk-nepukan tanganya
Ada sesuatu yang kyuhyun ijak di bawah kakinya, “ng? Apa ini? uhuk...” kyuhyun menurunkan Sunghyun dan mengambil mawar berwarna putih bersih, bertangkai kuat, dan ada beberapa semat daun yang hijau terang.
Selamat pagi....


itulah isi kartu ucapan yang di ikatkan pada batang mawar itu.
Kyuhyun tediam, memperhatikan mawar cantik itu,
“mamih...” girang sunghyun yang menemukan mawar putih seperti milik ibunya. Sunghyun menyerahkan pada Kyuhyun yang masih terjongkok di depan pintu.

aku mohon maafkan aku
changi.....

Isi pesan mawar ke dua yang kyuhyun dapatkan, Kyuhyun bangkit hendak mengambil mawar lain yang tergeletak di lantai depan rumahnya,

Kau tak tahu changi
sudah sebesar apa rinduku
padamu dan sunghyun?

isi pesan mawar ke tiga, Kyuhyun melangkah lagi mengambil mawar ke 4

Tak ada yang dapat menggantikan
kau dan Sunghyun, di benaku changi...

ada mawar lagi yang masih tergeletak, kyuhyun memungut dan membaca pesan mawar yang ke lima,

Ku mohon changi

 Kyuhyun terhenti di lorong tangga, di balik tembok itu Yesung tengah  bersandar pada dinding dan memegangi seikat mawar putih cantik di tangannya. Yesung berjalan ke arah Kyuhyun, berdiri tepat di depan kyuhyun yang nampak kaku “maafkan aku, changi..” bisiknya pada kyuhyun “sudah lama sekali aku tak menatapmu seperti ini changi, kau masih begitu manis” rayunya, sambil menyodorkan mawar itu.

Kyuhyun memalingkan wajahnya dari yesung “ sunghyun...uhuk uhuk,   ayo nak” ajaknya pada Sunghyun. Mereka berdua menuju pintu rumah Eunhyuk.


Yesung masih terdiam di teras rusun itu, memandangi lagit cerah di atas sana. Terdengar helaan nafas panjang Yesung “haaaah..changi kau susah sekali di lawan”

“tolong.... tolong... ada kah yang mau menolongku?” Jerit Eunhyuk memekakan telinga Yesung di depan rumahnya. Sontak Yesung berlari ke arahnya,
“Nyonya Hyuk, ada apa?”
“anu, anu...”
“anu apa?” tajam Yesung
“itu, itu Kyuhyun....” jawab Eunhyuk terbata-bata
“huuaaaaaa... huaa, mamih...mamih..huaaaak” tangis Sunghyun yang membuat Yesung kian panik. Sontak Yesung menyingkirkan Eunhyuk dari pintu  “Awww, seeet dah ni orang” keluh Eunhyuk di luar pintu.

Yesung mendekati Kyuhyun yang terkulai tak sadarkan diri di lantai “changi?! Changi?! Bangunlah” Yesung meraih bahu kyuhyun yang jenjang, serta meraih sendi kaki Kyuhyun yang halus. Kemudia Yesung membawanya ke sofa. Sunghyun masih menangis di gendongan Eunhyuk.
“nyonya Hyuk tolong ambilkan minyak angin! Atau alkohol, atau apa saja yang berbau tajam”
“ee.. apa ya...?” bingung Eunhyuk
“huaaaaa mamih....”
“aduh... Sunghyun diem dong.. bibi jadi pusing nih” kata Eunhyuk
“nyonya Hyuk!!!” tajam Yesung
“aah. Iya baik, aku akan segera kembali.”

Beberapa saat Eunhyuk kembali dengan minyak angin di tanganya. Dengan cepat Yesung menyambarnya. Kemudian ia mengusap-usapkan ke hidung Kyuhyun yang seperti hidung pinokio itu.
‘aduh... bau apaan nih?’ kata kyuhyun dalam hati ‘Aisst kenapa kepalaku muter-muter? Eh tunggu?, dia.... dia... dia kan yesung?’ Kyuhyun membuka matanya “Dont touch me!” tajamnya sambil menepiskan tangan Yesung yang sedang mengelus-elus keningnya “aduh kepalaku...uhuuk..uhuuk” keluhya sambil bangkit dari sofa
“changi, kau demam. Badanmu panas sekali” kata Yesung
“bukan urusanmu..” jawab kyuhyun
“kau istirahat di ruamh saja” kata yesung
“bukan urusanmu..” jawab kyuhyun
“sudah kau libur saja, tidak usah bekerja..” kata yesung
“iisssttt”  tangan kyuhyun menguak di balik kepalanya “aku bilang bukan urusanmu! Bolot amat si jadi orang”
 “bukan begitu changi....” gumam yesung yang sedang membuat tangkisan bentuk X dengan tangannya
“Yesung benar cin...” kata Eunhyuk  “mending istirahat aja di rumah! Nanti kalo pingsan di jalan gimana cin?” tambahnya


Beberapa saat di rumah Kyuhyun,

“iiih...udah ah sana, sana” kesal kyuhyun yang risih saat Yesung menyelimutinya
Yesung hanya tersenyum “changi....?”
“apa!!!” tajam kyuhyun
“kau cantik”
dulu kyuhyun langsung bersikap manja, jika Yesung menggodanya. Maklum wanita tidak tahan dengan pujian-pujian seperti ini. tapi, Yesung salah perhitungan, kyuhyun mengangkat bantalnya tinggi-tinggi ke arahnya “pergi gak?” ada raut marah di wajah kyuhyun. Dengan kemalangannya Yesung keluar kamar, meninggalkan kyuhyun. Jika saja Yesung tahu ada senyum manis di bibir lembut kyuhyun yang tak Yesung lihat.

Yesung, menuju ruang tengah, dimana Sunghyun sedang membabi buta memenceti tombol PSP millik ibunya. Yesung memeluk Sunghyun dengan sangat dalam, ada air mata yang meniti di pipi besarnya.

Sinar matahari sudah terik menyeringai tirai putih kamar kyuhyun, kyuhyun terbangun mendengar suara gaduh dari dapurnya, ia mendapati Yesung tengah sibuk di depan meja makan denagn celemek yang terikat di pinggangya, ia tengah khusyuk menyiapkan bubur untuk makan siang kyuhyun.
“ah.. changi, kau sudah bangun” tanya yesung “duduk lah changi, kau makan bubur dulu lalu minumlah obat” tambah yesung sambil menarik kyuhyun ke meja makan dan membenamkannya ke salah satu kursi.
“aaaaaa... ayolah changi, buka mulutmu” kata yesung yang tengah berusaha menyuapi kyuhyun
“mana Sunghyun?” tanya Kyuhyun mengacuhkannya
“Sunghyun sudah tidur di kamarnya. Dia juga sudah makan dan minum susunya. Sekarang giliranmu changi, untuk makan, aaaaa”
dengan malu kyuhyun membuka mulutnya, menerima suapan Yesung. Dalam benak yesung ia sangat merasa senang dan bahagia.


Malam harinya,

Sunghyun telah tertidur lelap di dekapan kyuhyun, dengan mengendap-endap kyuhyun beranjak dari kamar  menuju kamarnya.

“kyaaaa....” kaget kyuhyun saat mendapati Yesung sudah bertengger di ranjangnya “apa yang kau lakukan disini? Aku kan sudah menyuruhmu pulang!” tambahnya
Yesung terdiam, ia lekat memandang Kyuhyun, yang malam itu mengenakan blus berwarna crem berbahan sutra, bagian atas bajunya terbuka menunjukan tulang selangka kyuhyun yang jenjang
“aku masih ingin di sini” kata yesung
Kyuhyun mendekati Yesung “tidur sonoh di luar!! Di sofa!” tajamnya

Yesung menggelengkan kepalanya

“dasar borokokok... awas.....” Kyuhyun menarik-narik tangan Yesung

Yesung hanya tertawa melihat Kyuhyun yang kebakaran jenggot mengusirnya.kemudian lengan halus Kyuhyun tertarik oleh Yesung, membuat ia terjatuh ke pelukan Yesung. Kyuhyun yang tadinya galak, kini terdiam kaku memandang manik mata Yesung, wajah mereka sudah amat dekat hanya bebrapa inci saja. Tak lama Yesung menyingkapkan rambut panjang Kyuhyun ke belakang bahunnya, menyematkan rambut yang menghalangi pipi kyuhyun ke belakang telinganya dengan pelan,  Yesung membelai dalam pipi Kyuhyun yang seperti cream lembut di tanganya.

Jujur Kyuhyun membeku saat itu, ia sangat rindu dengan belaian hangat Yesung, namun di sisi lain hatinya amat berkecambuk, hingga matanya memerah bahkan ia tak sanggup menahan air matanya jatuh.
“changi....” bisik yesung sambil menghapus air mata Kyuhyun dengan ibu jarinya
Kyuhyun membuang tangan Yesung dan bangun dari pelukannya “aku tak bisa memaafkanmu...hiks” pelanya, kyuhyun menutupi wajahnya dengan kedua tanganya “aku tak akan pernah lupa malam itu hiks... malam di mana kau pulang dengan perempuan lain dalam ke adaan mabuk...hiks... hiks...”
“changi?” pelan Yesung
“aku tak tahu, apa yang harus aku katakan..hiks.. bahkan apa yang harus ku perbuat”
“changi...” kata Yesung
“aku hanya tahu, itu sangat menyakitkanku” gumam Kyuhyun yang masih menutupi wajahnya
“Changi... ku mohon dengarkan aku” pinta Yesung

Kyuhyun menoleh ke arah yesung dengan manik matanya yang tajam “cukup! Ku mohon pergilah sekarang. Aku ingin sendiri” Kyuhyun kembali menutupi wajahnya

Yesung amat pilu, dalam hatinya ia berkata ‘changi, aku tak pernah menduakanmu, aku bahkan tak sanggup berhenti memikirkanmu. Malam itu aku bukan berselingkuh, wanita itu adalah sungmin rekan kerjaku yang baik. Aku yang salah tak menyampaikanya padamu bahwa aku di angkat sebagai Jendral Manajer, aku ingin beri kejutan padamu, aku pergi merayakanya dengan teman-temanku, salahku malam itu aku hanyut dalam mabuk, aku mohon changi.... maafkan aku, ini slaahku’ tangan Yesung hendak membelai punggung kyuhyun yang nampak bersedih di depanya, namun Yesung lebih memilih beranjak dari kamar Kyuhyun, Yesung tak mau memaksa Kyuhyun. Ia pun pergi dari rumah itu sesuai keinginan kyuhyun.


Beberapa hari kemudian,

“cin,.... ? cin? CINTA!” keras Eunyuk mengagetkan Kyuhyun yang tengah melamun
“apa si hyuk?”
“lu kepikiran Yesung ya?” tanya Eunhyuk
“gue gak tahu cin, apa yang musti gue lakuin. Yesung itu separuh nyawa gue , tapi gue belum bisa maafin dia, sulit bagi gue buat nerima dia” pelan Kyuhyun, sambil memandangi Wajah Sunghyun yang tengah tertidur di kereta dorong bayi miliknya. Mereka bertinga tengah berjalan-jalan di taman kota, sore itu mereka duduk di bangku taman pinggir jalan.
“cin, lu gak lihat? Yesung bersungguh-sungguh meminta maaf...” kata Eunhyuk
“haaaah, entah lah cin” pelan Kyuhyun “eh cin, lihat noh” tunjuk kyuhyun ke sebrang jalan “kedai bakpau... mau gak?” tawarnya pada Eunhyuk

Kyuhyun beranjak dari duduknya berniat membeli 2 buah bakpau di sebrang sana. Ia melewati zebracross dan memasuki kedai itu. Tak lama Kyuhyun nampak keluar dari kedai dengan membawa sebungkus kantung plastik berisikan bapau dan minuman bersoda. Saat melewati Zebracross, kyuhyun tak menyadari ada mobil berwarna silver, menuju ke arahnya dengan cepat.

tepat di tengah jalan “kyaaaaaa....” jerit Kyuhyun menguak di udara, ia terjatuh, isi kantung plastiknya keluar berhamburan, kedua sikutnya nampak memerah karna darah, bahkan lutut dan dahinya nampak lecet dan juga berdarah. Beberapa meter darinya ia melihat sorang pria yang terkulai tak bergerak di tengah jalan. Sontak kyuhyun menjerit bahkan menangis begitu kerasnya. Kyuhyun sudah tertabrak mobil silver itu jika Yesung tak mendorongnya hingga jauh.

Beberapa menit kemudian mobil ambulance dengan cepat membawa Yesung ke rumah sakit Mokpo untuk mendapatkan pertolongan. Dan Kyuhyun nampak di samping Yesung yang menahan mulutnya untuk tidak menangis.

Dua jam Yesung di tangani dokter di intalasi gawat darurat, di luar napak Kyuhyun yang menggendong Sunghyun, menangis di bahu Eunhyuk. Sunghyun yang tak mengerti apa-apa ikut menangis melihat Kyuhyun yang namapak begitu sedih.

Tak lama, dokter keluar dari ruangan itu.
“dokter, bagai mana keadaan suamiku dokter?” kata Kyuhyun
“anda, istrinya?” tanya dokter itu
 Kyuhyun mengangguk
 “Masuklah nyonya” kata sang dokter

Tak lama Kyuhyun masuk ke dalam ruangan dengan memakai baju steril berwarna hijau kebiru-biruan. Tubuhyna lemas, ia bahkan merinding hebat, dalam hatinya kyuhyun menjerit begitu keras, namun bibirnya kaku tak berdaya, matanya menangis membelalak melihat sesosok tubuh yang di tutupi kain putih hingga ujung kepalanya.
“su-suamiku...” pelanya “suamiku.. jangan tinggalkan aku. Aku mohon... huaaaaa” jeritnya, kyuhyun mengoyang-goyangkan tubuh mati itu dengan keras “bangun... sayang...! bangun! Hiks...”

Sang dokter meraih salah satu bahu Kyuhyun “Nyonya... bukan ini” katanya “ suami anda ada di sebelah sana” tangan sang doker menunjuk ke tirai hijau di depan mereka “ini mayat yang belum kami pindahkan, silahkan sebelah sini nyonya, suami anda terus memanggil nama anda” jelasnya.

Dengan cepat kyuhyun beranjak ke balik tirai, perasaannya lega saat melihat Yesung baik-baik saja. Walau nampak balutan perban di kepalanya,  di tangan dan kakinya, bahkan lehernya nampak di gips.
“changi....changi...” bisik mulut Yesung
kyuhyun meraih tangan Yesung “aku di sini sayang....”
Yesung membuka matanya, lalu kemudian tersenyum pada Kyuhyun. Kyuhyun pun membalas dengan mata berkaca-kaca
“cha-changi....ma” pelan Yesung
“sssssttt” Kyuhyun menghentika bibir Yesung dengan jarinya “aku sudah memaafkanmu sayang. Sudah istirahatlah” Kyuhyun mendaratkan kecupan di kening Yesung
Sunyi menyelimuti ruangan itu, Yesung tertidur... dan tak lama Yesung di pindahkan ke ruang rawat inap. Ia bisa pulang beberapa hari ke depan untuk mendapat perawatan.


Beberapa Hari kemudian,

Di malam di mana Yesung sudah sangat sehat, ia memandang ke arah wanita di depannya, yaitu kyuhyun. Mereka saling berhadap-hadapan di bawah jendela besar terbuka di dalam kamar Kyuhyun.
 “syukurlah, kau cepat sekali sembuh” pelan Kyuhyun
“hmm, aku hanya pingsan saat kepalaku terbentur aspal. Mobil itu mengerem dan membanting stir ke kanan, hingga aku tak tertabrak, hanya terserempet, aku beruntung” jelas yesung
“trimaksih..” bisik Kyuhyun
“untuk apa?”
“karna kau telah menolongku” sahut Kyuhyun
“ya,ya kau sudah berhutang budi padaku changi. Sebagai gantinya kau akan jadi tawananku seumur hidup kekekkk” celoteh Yesung
“kau gila...” kyuhyun tersenyum menundukan wajahnya

Yesung memandangi kyuhyun dalam, kemudian menyentuh pipinya dengan lembut, memegangi dagunya, mengangkat wajahnya ke dekat wajah Yesung, kemudian Yesung membungkuk ke arahnya. Kyuhyun mendorong Yesung
“jangan” kata Kyuhyun
Yesung mengaruk kepalanya “eh, masa tidak boleh?”
“nanti sunghyun bangun, kekekk” kata Kyuhyun
Yesung memandang buah hatinya tengah tertidur lelap di tengah-tengah tempat tidur, Kyuhyun meraih tangan Yesung dan beranjak dari jendela yang sudah ia tutup barusan “ayo tidur sayang...” mesra Kyuhyun.

Sejak saat itu kehidupan rumah tangga mereka makin harmonis dan romantis, bahkan Yesung menargetkan seorang adik untuk sunghyun di tahun ini. Kyuhyun sangat berbakti pada Yesung suaminya, yang membuat Yesung kian hari-kian sayang padanya. Sunghyun sangat bahagia dan ceria kini orang tuanya sudah lengkap. Dan Nyonya Eunhyuk nampaknya semakin iri melihat kemesraan Yesung dan Kyuhyun, ia sangat merindukan sumainya Lee Donghae yang sedang berada di Inggris untuk bekerja.


The And
Now Play : Dont Leave By T-ara